• Homepage
  • PORTOFOLIO (BOOKS)
  • About Me
Was ist los, Une?
Halo teman-teman, siapapun yang membacanya :)

Kali ini aku ingin share sedikit tentang flute, seputar perlakuan terhadap flute kita agar awet. Maklum baru beli jadi masih rajin-rajinnya...hehehe :P
Flute termasuk keluarga woodwind (lawas), harga untuk pemula sekitar 3-5 jutaan. Karena harganya yang tergolong mahal dan cara perawatannya yang lebih hati-hati, maka kita harus merawat dengan sebaik  mungkin. Karena, jarang sekali ada luthier yang khusus flute (setahuku emang nggak ada).
Namanya alat musik tiup, pasti berhubungan dengan nafas. Menurutku sih, alat musik tiup itu sifatnya ‘egois’, atau lebih halusnya personal/pribadi, karena berhubungan langsung dengan bibir dan khawatirnya mudah terkena penyakit menular. Jadinya aku ogah meminjamkannya kepada siapapun, bukan karena pelit, tapi memang berhati-hati. Risih juga kan, kalau habis ditiup si A, lalu si P, si X....... (walaupun untuk oboe, saxophone, basson, reednya dapat diganti tapi rasanya tetep nggak sreg juga). Beda kalau piano, biola, dan alat musik lainnya yang tidak terkena kontak langsung dengan masalah pernafasan, pasti dengan mudah aku pinjemkan. (Tapi kalau si peminjam terserang penyakit kulit ya ogah juga XD)

Perawatan flute tergolong rumit menurutku. Sebenarnya bukan hanya flute saja, tapi semua keluarga woodwind dan brass. Karena strukturnya yang rumit, banyak celah, jadi harus extra hati-hati juga.
Cukup merepotkan juga karena setiap habis latihan harus rajin dibersihkan :P

1. Cara membawa dan memegang  flute
a. Apabila dibawa berjalan tidak boleh diayun / di-swing. Takutnya jatuh, terbentur, lalu bengkok dan fals.
caraku memegang flute
b. Ketika membawa, jangan dipegang di bagian body/foot yang ada key-nya. Karena itu dapat merusak mekanisme flute sendiri. (kalau aku megang biasanya di bagian persambungan head-body yang nggak ada key-nya)

2. Cara meletakkan flute.
Cara meletakkan flute yang benar
a. Letakkan dengan posisi key menghadap keatas (seperti pada gambar). Alasannya, apabila key menghadap kebawah kelembapan akan masuk kedalam flute dan dapat merusak pad.
b. Letakkan di tempat yang stabil (datar).
Jangan-coba-coba diletakkan di kasur ya! Nanti posisinya bisa berubah, dan bisa-bisa kelupaan, lalu tanpa sengaja didudukin dan bengkok. :(



3. Cara membersihkan flute.
Flute harus rajin-rajin dilap biar awet 
a. Setelah main, pisahkan flute menjadi setiap bagian. Lalu bersihkan satu-persatu bagiannya.
Perangkat cleaner
b. Gunakan tongkat pembersih (cleaning rod) dan polishing gauze untuk membersihkan bagian dalam flute (biasanya tongkat dan gauze sudah sepaket) agar pad menjadi lebih tahan lama.


Membersihkan bagian luar dengan tongkat dan gauze
c. Bersihkan bagian luarnya dengan polishing cloth, terutama bekas keringat yang menempel atau minyak. Karena dapat terkorosi dan menimbulkan karat. Tapi bisa juga dihilangkan menggunakan silver polish.


Membersihkan bagian luar
d. Khusus bagian headjoint, ini yang agak sulit, karena di bagian lip platenya setelah dimainkan selalu terdapat uap air. Jadi lebih ekstra membersihkannya. (terutama bagian dalam)
e. Pemberian key oil (untuk pelumas key) juga diperlukan sebulan sekali.

4. Cara menyimpan flute
Jangan menyimpan seperti itu ya !
Setelah dibersihkan, simpan flute pada casenya. Dan ingat! Jangan meletakkan apapun (kain, dll) diatas flute ketika hendak disimpan dalam case ! Dikhawatirkan ketika menutup case, benda tersebut akan menekan key pada flute tanpa sengaja. Berbahaya sekali...



Semoga tulisanku diatas (walaupun asal-asalan) dapat berguna bagi teman-teman pecinta flute sekalian.Apabila ada kesalahan dan kekurangan mohon dikoreksi ya... (maklum nyubi, newbie:red)


0
Share
Jangan pernah anda merasa terbaik, terhebat. Tak terkalahkan, dan yang lainnya.
Yakin tidak butuh orang lain? bagaimana kalau anda sakit atau bahkan meninggal? siapa yang mau menolong anda? Syukur-syukur kalau ada 'makhluk lain' yang mau membantu. :P
Manusia itu, makhluk sosial !

Saya ingin memberi anda sedikit gambaran dalam sebuah cerita ringan mengenai pentingnya kerjasama. Coba dibaca ya :)

KISAH DELAPAN SAHABAT

Ada 6 anak jurusan teknik, Mesin, Elektro, Sipil, Arsitektur, Lingkungan, dan Kimia. Serta 2 anak dari jurusan non teknik, Ekonomi dan Akuntansi untuk bersatu menciptakan sebuah listrik dan utilisasi yang tepat guna.

Mungkin anda tertawa membaca kalimat diatas, apa hubungan ekonomi, akuntansi, sipil untuk membuat listrik?
Baca lagi kelanjutannya !

Suatu hari, si Mesin yang hebat berhasil membuat generator dan turbin. Dia juga menemukan cara untuk menggerakkan turbinnya dengan uap pembakaran batu-bara. Mesin gembira sekali, dia berhasil menciptakan PLTUnya untuk menerangi rumahnya sendiri.
Setelah sekian lama ia menggunakan listrik yang ia buat untuk menerangi rumahnya, ia merasa kasihan pada tetangga-tetangganya yang rumahnya belum dialiri listrik. Listrik yang dibangkitkan energinya memang masih berlebih untuk rumahnya, akan tetapi dia sangat bingung bagaimana menyalurkan listriknya. Lalu dia ingat, dia punya teman Elektro yang mungkin bisa memecahkan masalahnya saat ini.
Si Elektro dipanggilnya, ternyata benar, dengan cekatan ia membangun dan merancang saluran distribusi dan transmisi agar listrik dapat dinikmati dengan warga sekitar. Kampung pun terang benderang.
Akan tetapi, timbul masalah baru, PLTU yang dibangun dipinggir laut tersebut digoyang gempa akibat pergeseran lempeng, tak lama kemudian tsunami menghancurkan PLTU tersebut tanpa ampun. Semuanya hancur tak bersisa. Si Mesin dan Elektro menangis meraung-raung, ah, andai saja konstruksi PLTUnya lebih tahan terhadap gempa, pasti tak akan begini jadinya.
"Aha...!! konstruksi? Serahkan saja padaku, saya sangat ahli!!"
Sipil tiba-tiba muncul tanpa permisi, "Jangan nangis kawan, saya bisa menyelesaikan masalahmu !"
Sipil memanggil bala tentaranya untuk membangun PLTU dengan konstruksi yang superkuat, tahan terhadap cuaca apapun dan bencana apapun. Setelah selesai membangun PLTU yang superkuat, Sipil kembali merasa tidak puas!
"Walah, kenapa jadi jelek gini bangunannya? bener kuat, tapi nggak artistik, nggak nyeni, dan nggak bernilai estetika! aku harus minta tolong adik arsitekturku!"
Maka adik Sipil, Arsitektur, dimintai tolong untuk membenahi desain yang ia buat. Bangunan itu menjadi apik dan modern. Mesin nggak sanggup berkata-kata atas semua ini, dia sangat terharu mempunyai teman seperti mereka.
Melihat pembangkit yang ia bangun berkembang dengan pesat dan permintaan listrik yang semakin meningkat, Mesin ingin sekali membuat peluang bisnis yang pasti akan menghasilkan pundi-pundi kekayaan. Ia ingin memasarkan produknya, akan tetapi dia menangs tersedu-sedu dan mengadu pada sahabatnya, Elektro.
"Aduh Tro, tolongin gue dong, hiks...hiks...huhuhu...."
"Kenapa nangis?" tanya Elektro setengah menghibur.
"Uh..gini, aku pengen banget memasarkan perusahaanku, tapi...tapi aku dulu pernah nyoba dan ketipu, lalu bangkrut jutaan rupiah, tolong aku Tro, aku nggak ngerti masalah bisnis...nanti hasilnya kita bagi dua sama kamu deh," isaknya pilu.
"Kenapa nggak bilang dari dulu Sin? Suamiku kan orang Ekonomi! minta tolong saja sama dia! gampang banget kalau masalah ginian!"
Secercah harapan muncul dalam hati Mesin. Otaknya membayangkan pundi-pundi uang yang mengalir deras ke kantongnya.
###
Beberapa tahun kemudian, Ekonomi dan akuntansi bahu membahu memasarkan listrik Mesin dan memberi lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya.  Akuntansi dengan giat menghitung pendapatan yang didapat dan pengeluaran. Perusahaan milik Mesin semakin berjaya!
Musim hujan telah tiba. Penduduk di sekitarnya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dengan suka cita menyambut kedatangan musim ini. Palawija mereka akan melimpah hingga dikirim ke luar daerah, tentu saja mereka akan kaya raya!
Musim panen akhirnya tiba, para petani memanen palawija nya dengan gembira, akan tetapi apa yang terjadi? Hasil bumi mereka rusak parah! Banyak yang membusuk dan rusak! Jerih payah mereka terbuang sia-sia, petani rugi besar!
###
Keesokan harinya, para petani rame-rame mendemo kediaman Mesin, mereka menuding PLTU yang Mesin buat menimbulkan hujan asam yang dapat merusak tanaman.
"Hei Mesin, hancurkan saja PLTUmu ! ada listrik, kita semakin merugi!" salah seorang provokator teriak sekencang-kencangnya dengan toa sambil membawa celurit.
"Benar.....benar...benar...!!" sahut yang lainnya.
"Dulu nggak pernah ada hujan asam!"
"Benar....benar...benar...."
Mesin yang mengetahui hal ini sangat ketakutan. Sebelumnya ia pernah didemo habis-habisan dengan para nelayan, mereka menuding limbah yang dihasilkan PLTUnya mencemari ekosistem laut sehingga mengurangi hasil tangkapan ikan.
"Duh gimana nih Troo...." rengeknya kepada Elektro, sohibnya. "Apa perlu gue hancurin aja ya? terus gua bunuh diri? gue udah pusing!!!"
"Heei.....picik sekali pikiranmu! Allah nggak suka dengan orang yang putus asa, mari kita pikirkan bersama-sama solusinya. Gimana nih Sipil??" Elektro bertanya balik ke Sipil, Sipil tampak memutar otak mencari cara.
"Mungkin Lingkungan bisa bantu," gumamnya.
"Siapa dia?" tanya Mesin terisak.
"Dulu teman satu fakultasku."
"Cantik nggak?"
"Dia cowok!!" jawab Sipil berang. "Sudahlah, kita selesaikan masalah ini dulu baru cari jodoh."
"Oh iya! aku juga punya temen Kimia, mungkin dia bisa berkolaborasi menciptakan suatu penemuan..." celetuk Elektro.
"Hm.....bisa dicoba."
###
Dan akhirnya, Lingkungan berhasil mengolah limbah PLTU menjadi limbah bersih yang dapat dikembalikan ke alam, dijamin tidak berbahaya, berwarna, dan beracun, serta Kimia dapat menciptakan alat electrostatic prescipitator yang menggunakan prinsip koloid untuk menangkap fly ash dari sisa pembakaran batu bara.
Musim panen tiba kembali, tiada demo, panen melimpah, masyarakat kaya raya, dan Mesin serta sahabat-sahabatnya dielu-elukan sebagai pahlawan inovasi di desa mereka.
Mereka semua akhirnya hidup berbahagia dan tetap saling membantu. :)
###

Nah, bagaimana ceritanya? lucu atau nyebelin? yang penting kita dapat beberapa nilai moral sebagai berikut :
1. Jangan merasa diatas angin
2. Kerja sama sangatlah penting
3. Milikilah banyak relasi 
4. Jangan mudah menyerah, teman sejati kan selalu membantumu :)
5.Rukun-rukun sama teman :)

PS : Ingin meng-copy kisah diatas? hubungi Facebook saya atau email di : une.physics@yahoo.com
No spam and plagiat !

Sumber gambar : http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/kerjasama.html
http://jarwadi.wordpress.com/2011/04/11/penyebaran-virus-lewat-kebiasaan-jabat-tangan/

0
Share
Belajar musik klasik?
Ogah ah, sulit, musiknya orang tua-tua.
Mendingan belajar musik pop, cepet dikenal dan mudah.

Mungkin banyak statement iseng yang bernada sinis kayak gitu saat kita mau belajar musik klasik. Seperti pengalamanku saat belajar, banyak juga tanggapan seperti itu, tapi nggak pernah saya tanggapi, hehe :)
nggak mungkin ada gunanya :)

[Oh ya, maaf ya, kali ini postinganku agak berbau curhat colongan tanpa gambar :P]

Apakah Anda termasuk golongan orang yang berpikiran seperti itu?  Baca dulu opiniku ini ya, baru berpendapat :)

Musik klasik mungkin secara tanpa sengaja terdengar oleh kita setiap hari, entah itu penjual es keliling, bel rumah, kotak musik, film kartun, lagu dangdut, bahkan lagu-lagu band ngetop pun nadanya ada yang terdengar nyomot dari lagu klasik karya JS Bach - Minuet III.
Game? jangan ditanya, banyak sekali yang berbau klasik, seperti Tap A Jam. Iklan-iklan yang di media elektronik juga digunakan sebagai backsound.
Karena kita terbiasa mendengarkan lagu klasik tanpa sengaja, mungkin mulut kita juga samar-samar mengikuti nadanya, entah itu bersiul atau bersenandung kecil. 
Kenapa musik klasik digunakan untuk hal-hal yang semacam itu? Menurut pendapatku, musik klasik itu lembut, enak didengar dan dihafal. Temponya juga tersedia dalam segala kondisi, seperti kondisi riang, sedih, duka, sendu, bernuansa religius, juga dapat beradaptasi dengan musim, seperti karya Vivaldi yang paling termasyhur, Four Seasons.
Sebenarnya bukan hanya lagu dari jaman Klasik saja yang laris manis, tetapi lagu dari era Baroque dan Romantik juga laris.

Menurutku, lagu yang paling laris saat ini adalah Für Elise, kenapa? Karena komposisi  Für Elise milik Ludwig van Beethoven tersebut lazim sekali digunakan dalam bel rumah, kotak musik, bel untuk penjual es, dan yang lainnya. Mengapa menggunakan lagu  Für Elise? Mungkin lagu itu menyenangkan, pelan, dan mudah dihafal, nadanya juga sederhana bagi anak-anak. Coba saja bayangkan, bagaimana bila bel dengan lagu  Für Elise diganti dengan komposisi ruwet milik Sarasate, Zigeunerweisen? Wow, bisa dibayangkan pusing, bingung, bahkan kemungkinan terburuknya es tidak laku karena lagunya sulit dicerna. hehehe :)
Nggak tahu lagu  Für Elise? coba saja cari-cari di Google. Saya yakin anda pasti pernah mendengarnya kok.


Selain  Für Elise, komposisi terlaris selanjutnya adalah Canon in D milik Johann Pachelbel. Kini komposisi tersebut sudah banyak versinya, yang paling terkenal versi Canon in Rock dengan gitar elektrik, pengen tahu? di YouTube banyak, dan sudah tersedia transcribe notasi baloknya  untuk segala macam alat musik.


 Für Elise dan Canon in D sendiri bertolak belakang.  Für Elise lebih sendu dan pelan, sedangkan Canon in D lebih lincah dan gembira, akan tetapi kedua lagu ini sama-sama memiliki persamaan : mudah dihafal dan menyenangkan.
Kedua contoh komposisi tersebut dapat mewakilkan emosi dan perasaan kita. Perasaan kita dapat dilihat dari musik yang kita mainkan, biasanya tergantung dengan tempo dan dinamika. Semakin cepat tempo dan dinamika semakin keras, mungkin saja perasaan dan emosi kita sedang meledak-ledak atau sedang gembira yang tak terkira, dan sebaliknya.


Oh ya, pernah dengar Efek Mozart? Konon katanya, apabila bayi diperdengarkan lagu-lagu klasik milik Mozart, bisa mencerdaskan si bayi. Tapi karena saya belum pernah hamil, tentu saja saya belum pernah mencoba dan membuktikannya, khukhukhu :P


Nah, setelah membaca opiniku, masihkah anda berpendapat bahwa musik klasik itu sesuram usianya? Tidak-tidak...semuanya itu menyenangkan berdasarkan sugesti anda masing-masing.
Mulailah belajar musik klasik dengan senyuman :) Monggo...


*Artikel ini saya tulis bukan untuk bertujuan menghina genre musik lain. Semua genre musik itu menyenangkan, tergantung dari diri kita memilih genre musik mana yang paling menyenangkan dan nyaman untuk didengarkan. :D


0
Share
Look at my face and legs ! - so silly
14th July 2012, i was performed my best for "Industrial Automation and Robotic Competition" (IARC) at Robotic Building, ITS.
My friend coerced me to did this. I very surprise, i didn't ready for it before. How could it be? What would i do to made all audience really has a "first impression" from my performance?
Heah, i'm very worried. :(

But i never gave up, always try and let me practice until midnight, swear! I'm so tired, but finally i could do my best as possible i can. :)

I sweat out at stage, but try to forget it all, think that nobody else in this room. ONLY ME.
Yeah, my heart keep tremble everytime, its national competition, and it was my first performance!

5 minutes later, i could play my "Canon in D" as long as i can. Nervous and worried if there's one of audience can play violin better than me..hehehe.
Although there's some notes discordant, hmm..it never make the rythm became messy. Alhamdulillah... :)
Try to be confident and keep smile. Thanks for your applause. :D
0
Share
Beralih profesi menjadi wind player?
Nggak lah !

Halo sobat, jumpo lagi... :D
Ya, akhirnya flute! Akhirnya aku bisa beli flute :D
Karena masih newbie, aku beli aja flute merk Yamaha, YFL-211. Sekali-kali beli barang mewah, masa temenku beli hp harga 3 juta, ganti-ganti lagi! Aku hpnya tetep terus. Anak jaman sekarang ganti gadget lah, apa lah, aku aja yang nggak pernah!
Jadinya aku merengek ke emak, minta flute. Kalo seandainya aku minta I-pad sekarang, pasti bakalan nyesel karena dua tahun lagi I-pad bakalan dijadikan ganjel meja, hehehe :D #sok hiperbolis

Awalnya, aku mencoba meniup flute tapi nggak bunyi sama sekali, suaranya kayak niup tabung biasa. Sempat juga aku berpikir fluteku rusak. :(
Ini nih bagian headjoint - nya
 Oh, ternyata tidak teman-teman, setelah aku ikut kursus, diajarin niup ternyata bisa juga. Prinsipnya mengumpulkan udara biar masuk ke satu lubang. Pantes aja kutiup sampai bengek nggak bunyi.
Emang flute itu katanya guruku sulit diawal, terutama embourche dan atrikulasi. Intinya bagaimana caranya mengumpulkan suara di satu lubang agar bisa menggetarkan si pipa organa tertutup ini (kalau pipa organa sih bagiannya papa).

Awal niup suaranya emang nggak stabil, kadang bunyi kadang nggak. Oh ya, pertama meniup, yang ditiup hanya bagian headjoint aja, (yang ada lip plate nya). Nggak hanya dapet ilmu dari kursusan, tapi dari video juga, tutorial flute oleh Eddy Parker. Katanya meniup flute sama seperti meniup botol, setengah senyum juga setengah mencium. Aneh banget pokoknya.

Awal belajar flute emang rada pusing, bukan pusing karena sulit, tapi pusing kepalanya, kan emang nggak terbiasa melakukan pernafasan perut. Kalau masalah fingering insyaallah bisa, katanya sih mirip rekorder, tapi cara meletakkannya aja yang beda 90 derajat. Ya begitula, kalau belajar flute emang selalu ribut masalah mulut dan pernafasan aja. Kalau biola selalu masalah jari.

Setelah lumayan bisa meniup bagian headjoint, maka flute itu dirangkai menjadi satu kesatuan, dan aku diajarin nada C. Setelah ditekan beberapa katupnya, sial, malah nggak bisa ditiup ! padahal aku yakin posisi bibirku kayak niup headjoint tadi.

Okelah, masalah kayak gitu udah dibikin pr. Katanya guruku sih emang sulit, tapi lebih sulit saksofon, terompet, dan anggota brass wind lainnya. Selain itu, perawatan flute juga kudu lebih ekstra daripada biola karena emang mudah terkorosi.

Yah, semoga aja beberapa tahun kedepan aku dapat meniupkan melodi surgawi ini dengan lancar ! Viel Erfolg, Une :D


2
Share



Uwee...inilah hari terakhirku bersenang-senang di Jakarta !
Mejeng dulu
Empat hari udah berlalu, dan yang terakhir....aku liburan di SEAWORLD !
Ehm..baru pertama kali nih ke Seaworld, ternyata Seaworld itu kecil, dan isinya ikan melulu.Tapi juga ada kuranya lho.... :D
Yang paling kutunggu adalah mengunjungi akuarium raksasa, yang kayak lorong itu lhooo...:D
Seperti ini nih :
Kalau gitu malah mirip mak-mak tukang sapu
Di seaworld juga ada Touch Pool, dimana kita bisa menyentuh biota laut secara langsung.
Lalu kami nonton feeding show bagi ikan-ikan yang lucu :D
Ikannya rakus ya?
Dan yang seru, aku lihat fosil ikan Purba : Coleacanth
Jujur, aku penasaran banget dengan ikan itu.

Mencium si Coelancanth
Pemandangan dari Gondola
 Setelah puas keliling Sea World, aku dan Adikku nyoba naik Gondola alias Kereta Gantung Ancol. Lihat pemandangan di Ancol itu gimana,biar tahu.  Kata Adikku sekali seumur hidup, hehe.
Fly with Gondola !
                                     
 Terakhir aku mengunjungi Lapangan Banteng. Kebetulan disana ada pameran Flora dan Fauna. Eh kebeneran disana ada banyak sekali adik kura-kura. Tapi aku paling tertarik sama si Kura Madagaskar yang harganya sangat mahaaal!

Nih kura tajirnya.
Demikianlah liburan kami selama 4 hari yang sangat menyenangkan. Waktunya balik ke Surabaya and hope to see Jakarta again!
We'll always miss your traffic jam ! :')
 
0
Share
Hiyaa...ketemu lagi !
Ketemunya tetep cerita tentang Jakarta, maaf jangan bosan ya :D
Episode ke Jakarta sengaja aku bagi tiga karena tempat yang aku kunjungi banyak sekali...
Untuk episode kali yang akan kuposting adalah tentang kunjungan ke Purwakarta dan ke DUFAN. Memang kelihatannya nggak nyambung sekali ya?

Ini nih Jatiluhur !

Okelah, Ke Purwakarta aku mengunjungi rumah bude, karena emang jarang-jarang sekali ke Purwakarta. Karena rumahnya kebeneran dekat dengan waduk Jatiluhur, jadi aku sekalian kesana. Yang buat aku tertarik adalah mengunjungi PLTA Jatiluhur.
Perahu yang siap mengantarkan wisatawan berkeliling
Sampai disana, hawanya sejuk dan mataku masih penasaran dengan adanya PLTA tersebut.
Foto-Foto !
Nyampe sana kami berinisiatif naik perahu motor keliling waduk, bayarnya sekitar 120 ribuan. Nggak hanya keliling, kita nanti diturunkan di kampung apung di tengah waduk, entah untuk berfoto-foto atau makan-makan.
Kampung apung Jatiluhur
 Kalau kami milih makan-makan sambil foto juga. Untuk menunya kami memilih nila bakar dan degan asli dengan gelas kelapa. Back to the nature :D

Setelah puas foto-foto disana, kami kembali menaiki perahu motor untuk keliling waduk. Kalau dilihat-lihat emang masil alami danau di Lumajang, sayang  di Lumajang kurang dimanfaatkan, seandainya dibuat PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) kan lumayan untuk kampung-kampung disekitarnya.

Setelah berkeliling, aku menangkap sebuah gambar yang ditengarai sebagai PLTA, seperti ini nih gambarnya :
Gambar yang mencurigakan !
 Tapi sayang sekali nggak bisa mendekat kesana, karena ada pusaran yang berbahaya !
Lumayan :D

                                         

                                         


Untuk memuaskan hasrat ke-PLN-anku yang tertunda, sebelum pulang kami mengunjungi pusat kontrol PLTAnya, tentu saja buat foto-foto, biar kelihatan kalau pernah kesana dan terkesan cinta PLN.
Cukup senang lah walau nggak diijinkan masuk.



DUNIA FANTASI 
Ini yang kedua kalinya aku ke DUFAN. Yang dulu aku kurang puas. Sekarang puas banget!
Dari dulu aku emang pingin berkunjung ke Ancol lagi, sayang sekali, tiketnya naik drastis, dulu Cuma 90, sekarang 250. Emang sih bonus ke Sea World, tapi waktunya sangat minim,nggak mungkin lah mengunjungi 2 tempat sekaligus, apalagi DUFAN kan luaaas...!   
Ke Ancol kalau ngajakin Adik, pasti sangat heboh!
Bersyukur lah nggak seberapa rame, antrenya nggak panjang-panjang. Yang lama itu antre Teater Simulator dan Niagara-Gara.
Wahana Kora-kora
 Pertama aku dan bos naik kora-kora, sengaja kami milih paling belakang karena serem dan bikin anunya agak gatel. Itu yang aku cari !
Pontang-panting
Tornado
Untuk wahana Tornado ini Adikku nggak berani coba. Yang coba cuma aku dan Papa. Ini adalah wahana yang kurindukan dari dulu. Karena udah pernah nyoba, jadi udah kebal banget, hehe :D
Hysteriaaaa !

Kalau yang itu namanya wahana Hysteria. Lagi-lagi adikku nggak berani. Itu wahana baru, nyoba aja baru pertama kali. Kita dilempar keatas dengan kecepatan tingggi, lalu diturunkan langsung. Sumpah nggak kuat banget! Tinggi juga!
Tapi untunglah cuma semenit aja siksaannya :D
Ombang-ambing
Ombang-ambing, wah lucu banget wahananya! Kayak gasing.

Tega Banget...

Masuk Istana boneka, masyaallah, ada aja yang mesum sama boneka!! Ckckck....


Karnaval dengan lagu Destroyer
 Kalau musim liburan pasti ada karnaval yang lucu kayak gini di DUFAN.
Kicir-kicir
 Kalau ini Adikku berani. Tapi sayang dia kena ilerku :P
Teater Kalila.
Yang terakhir kami mengunjungi teater Kalila. Pertunjukan Boneka yang bisa bicara. Intinya ceritanya menyelamatkan negeri Kalila dari letusan gunung. Lalu kerja sama untuk menanggulanginya !


0
Share
Sudah lama sekali aku menantikan liburan akbar sekeluarga kayak gini :D
Apalagi keluar kota, jujur baru pernah sekarang, habisnya emakku selalu sibuk.
Ya sudah, liburan kali ini, pilihannya jatuh ke Jakarta! Kenapa Jakarta? Karena kebetulan Om nya emakku ada disana, jadi sekalian aja silaturrahim, dan yang paling penting nginepnya gratis :D

Kita semua naik kereta Argo Bromo Anggrek, perjalanannya kurang lebih 10 jam, selama di kereta aku deg-degan sekali karene nilai-nilaiku banyak yang keluar, huhuhu T_T
Tapi bersyukurlah karena dapata bagus-bagus, hehe, jadi tambah semangat liburannya :D

Sampai di Gambir sekitar jam 8-an,karena disebelahnya Monas, kita langsung main-main disana dulu, foto-foto, ketawa-ketiwi, hehehe :D

Sebenarnya mau foto megang ujung monas ala tukang potret keliling, tapi kelihatan kampung -_-

Pengennya sih mau naik ke Puncak Monas, tapi karena hari libur, jadi pengunjungnya mencapai ribuan orang dan diperkirakan gak selesai sampai jam 3, maka gagal deh :(
Wow! Antrean kayak gini masih mau mencoba??

Cukup puas foto disini :)
Selain itu kita juga keliling di dalamnya Monas.
Di dalam MONAS
Tapi cukup terhibur juga, karena  lihat kantor-kantor yang selama ini cuma ada di TV, sekarang menjelma menjadi nyata !

Ini aku nampang didepan gedung-gedung pusat perkantoran

Aku juga lihat haltenya Afriani, alias Tugu Tani.


Atasnya Istiqlal Seru banget ya !

Oh ya, aku juga sempat sholat dhuhur di Masjid Istiqlal. Masjidnya amat gede dan sempat bingung cari tempat wudlu.
Tapi syukurlah bisa lolos juga :)

Wah...aku masih ga bisa percaya kalau aku udah mengunjungi kotanya para artis Indonesia, Jakarta :D
0
Share
Newer Posts Older Posts Home

AUTHOR

AUTHOR
Seorang wanita yang seperti kera sakti : Tak pernah berhenti, bertindak sesuka hati dan hanya hukuman yang dapat menghentikannya.

Labels

Berkeluarga INFLIGHT ITALY JAWA TENGAH Jambi KALIMANTAN TIMUR KUTAI TIMUR Lumajang NETHERLAND NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Perancis SULAWESI SELATAN SUMATERA BARAT Sulawesi Utara Yogyakarta deutschland jakarta jawa barat jawa timur kalimantan selatan rusia

Popular Posts

  • ABOUT ME | ÜBER MICH
    "Allah menciptakanku saat sedang tersenyum, begitu pula ibu melahirkanku dengan senyum pula." Terlahir di Surabaya, 20 Juni ...
  • Berbagi Pengalaman Ketika Aku Joinan Tes D3 ITS-PLN
    Oy...sebelumya si Une minta maaf dulu, fotonya dibuat kayak hantu biar gak ada pemalsuan identitas, penghubungan alamat, walaupun aku pun...
  • Merindukan Otot Lelah dan Bau Hutan : Puncak Batu Putih, Kaliorang
    Alasan yang paling kuat untuk menjelajah Kutai Timur sebenarnya sederhana : Pandemi COVID-19. Yang awalnya memiliki rencana untuk terbang ke...
  • Deutschland für Anfänger (Pameran Jerman Untuk Pemula)
    Guten tag Leute :) Sebenarnya jujur, kejadian ini udah berlangsung sekitar sebulan yang lalu, tetapi nggak sempat ceritanya karena bentro...
  • #1 Babak Kedua Gunung Gergaji : Mengulang Pengembaraan di Barisan Karst Sangkulirang-Mangkalihat
     "Maaf ya, jika pesanmu baru bisa aku balas kira-kira hari Jumat."  Sejenak aku mengetik pesan terakhir padamu sebelum melanjutkan...
  • Sebuah Opini : Musik Klasik Untuk Semua
    Belajar musik klasik? Ogah ah, sulit, musiknya orang tua-tua. Mendingan belajar musik pop, cepet dikenal dan mudah. Mungkin banyak ...

INSTAGRAM : @FRAUNESIA

Copyright © 2015 Was ist los, Une?

Created By ThemeXpose