• Homepage
  • PORTOFOLIO (BOOKS)
  • About Me
Was ist los, Une?

Bismillahirahmanirrahim...

Lotus pink merekah pagi itu, lebah-lebah berdengung gembira menyambutnya. 
Lantunan flute mengawali pagiku dengan secangkir cokelat panas dan setumpuk roti pandan yang telah dipanggang dengan selai kacang dan cokelat.
Pagi yang segar dan harum yang menyenangkan...
Komposisi sendu namun membangkitkan semangat dan membawa pesan bahwa hari ini adalah hari yang paling menyenangkan, karya Edward Hagerum Greig, komposer Norwegia hanya bisa kumainkan dua bait saja dengan flute.

Seseorang bertanya :

Tanya : Kenapa hanya dua bait?
Jawab : Masih newbie, tapi suatu saat aku pasti bisa memainkannya dengan indah, dengan iringan orkestra dan clarinetist disampingku :)
Tanya : Kenapa tiba-tiba kamu sangat terinspirasi dengan lagu ini?
Jawab : Aku terinspirasi dengan tiupan flute Azuma Yunoki pada anime La Corda d'Oro,

Pikiranku melayang-layang, tubuhku terayun pelan karena menghayati komposisi ajaib itu. Rasanya benar-benar membawa energi positif bagiku untuk hari ini, sungguh. 
"Akupun ingin memperdengarkan komposisi itu kepada orang yang aku cintai di pagi hari, bersamanya untuk menularkan energi positifnya."
Dan energi positif itulah yang membuatku bersyukur atas nikmat Allah yang masih bisa aku rasakan sekarang, serta berterima kasih pada-Nya bahwa masih ada oksigen segar yang mengisi paru-paruku.

Subhanallah :)

0
Share
Piala kemenangan yang penuh perjuangan :')
Aku meyakini judul itu, kadangkala aku mendapat suatu hal yang sangat menyenangkan dan mengecewakan. Aku sadar bahwa itu nggak boleh dilupakan dan itu untuk pelajaran hidup.

Satu bulan aku mengikuti empat kompetisi,
1. Ujian biola, 
2. Menulis artikel untuk salah satu harian pagi dikotaku,
3. Tes Jerman dan TOEFL untuk syarat kelulusanku, dan..
4. Mengikuti lomba blog nasional tentang "Harapanku Untuk PLN"

Ternyata hanya satu yang membahagiakan, yaitu aku ujian biola meraih juara kedua. Benar-benar tidak kusangka setelah pada postingan berikutnya aku bercerita kalau mainnya nggak karuan kan? Bayangkan, bidangku itu elektro dan musik---aku bisa jadi juaranya ! Bahkan lomba blog PLN yang selalu aku harapkan kemenanganku---setidaknya begitu---karena aku 'hampir' jadi 'orang' PLN, yah, tapi akhirnya kalah juga. 
Kompetisi,
Semakin tidak yakin, pasti itu yang menjadi kemenanganku, 
Semakin yakin, itu pasti gagal. Dan itu akan selalu terjadi, apakah ini pelajaran agar aku tidak terlalu arogan?
Itu kalau aku. Kamu?
~la..la...la...la.. :D


Selanjutnya, aku coba buat bolu kukus pelangi, memang jadi, bisa dimakan dan rasanya enak ! Tapi karena kebanyakan mentega dan adonan nggak bisa mengembang, jadinya nggak rata dan berliku-liku seperti diatas! Bukan gagal, tapi cuma kurang tepat saja tekniknya. 
Rasanya tetap empuk, enak, halal tanpa boraks dan no preservatives !

0
Share
Dalam minggu ini aku jalan-jalan terus...mulai dari Bromo, Madakaripura, Pandaan, dan finalnya ke Lumajang sekalian pulang kampung. Biasanya aku naik bus atau travel, tapi kali ini aku naik motor alias touring sama temen-temen karena ada yang mau ngikut juga.
Kebetulan yang ikut adalah kakak tingkat semua, hehehe :D
Touring nggak lengkap tanpa acara jalan-jalan, di Lumajang cuma ada wisata alam, jadinya aku ajak mereka kesana !
Hutan pinus Penanggal, kayak mau ngambil cover album perdana saja !
 Aku ajak temen-temen ke hutan bambu (seperti postinganku yang dulu). Melewati hutan pinus dengan nuansa Eropa, kami sempatkan mejeng disana !
Hutan bambu !
Aku ajak mereka ke hutan bambu, melihat kera, kalong dan kejernihan airnya. Karena bertepatan dengan 1 Muharram, jadi cukup rame juga. Konon hutan bambu ini mau dibeli oleh AQUA, tapi warga nggak setuju karena ekosistem pasti akan rusak dan keseimbangan alam pasti akan terganggu.
Kami sempatkan jajan gorengan sambil ngopi dan godain monyet lapar :P
Sekalian ke Gunung Sawur, karena letaknya hanya 2 km dari hutan bambu. Gunung Sawur merupakan puncak terdekat dari Puncak gunung Semeru yang digunakan untuk memantau aktivitas seismik gunung. Sayang sekali kantornya ditutup, padahal kami ingin melihat langsung dari teropongnya dan lihat gimana sih seismograf itu, tapi nggak nyesel juga karena pemandangannya bagus sekali !
Cukup serem juga kalau menuju sana, apalagi kalau menggunakan mobil Multi Purpose Vehicle. Kusarankan pake mobil Sport saja lah! biar nggak terseok-seok...
Pemandangan dari atas, sawah pun nampak seperti tumpukan roti hijau yang empuk..
2
Share
Kuliah lapangan, selama 7 jam dengan materi tentang ketenagalistrikan. Bikin ngantuuk...
Tapi banyak wawasan juga, sekalian menambah inspirasi buat tugas akhir yang diambang jendela. Iya, temen-temen sekelas mengadakan kunjungan ke UDIKLAT Pandaan utuk diskusi masalah tugas akhir dan kerja praktek. 
Tapi disana malah ngejar makanan dan sesi pemotretan. Yang paling disayangkan adalah sesi pemotretan yang gagal, karena sudah terlalu sore dan gerimis. padahal banyak spot menarik untuk dipotret dan akupun sudah sempat berpose dengan memeluk simulasi tiang distribusi yang tingginya hanya 170 cm seolah-olah aku sedang manjat, hehe :D

Keren lah, disana banyak tiang-tiang transmisi tidak bertegangan untuk latihan memanjat. Jadi pengen segera mencoba... :D

Semangat TA dan KP !
0
Share
Pameran ini diadakan di SCC ITS, dan aku mengunjunginya tanggal 12 November. Pameran ini  menceritakan tentang seluk beluk energi, inovasi energi untuk masa depan dan macam-macam renewable energy yang ramah lingkungan untuk masa depan.
                                      
Kayak jaga stan aja !

Aku tahunya ada pameran ini dari majalah Voila ! milik Institut Francais Indonesia. Pameran ini terselenggara atas kerja sama ITS dengan IFI. Semua barang-barangnya dari Perancis lho! Tapi sayang, mungkin informasi yang kurang, jadinya pameran ini sepi sekali...

1. Mobil hibrid solar cell dan katalis air. Dibawah adalah prototipenya dan bisa dijalankan lho ! Ayo bisa dibuat inspirasi tugas akhir...

 2. Wattmeter, bisa mengukur dan memonitoring penggunaan daya lampu. Ternyata yang terboros adalah penggunaan lampu pijar, dan yang paling hemat adalah lampu LED, tapi sayang harmonisa tinggi !
Masih banyak alat-alat lain...tapi yang paling menarik hatiku adalah kedua benda tersebut !
 
0
Share
Sebenarnya rencana mengunjungi Bromo (awalnya niat ke Bromo eh malah bablas ke Madakaripura) adalah rencana DADAKAN. Hari Jumat yang kebeneran nggak ada jadwal kuliah, aku diajak temenku untuk ke Bromo.
Entah apa sebabnya, aku mengiyakan saja. Emang saat itu pengen jalan-jalan dan pengen foto-foto setelah foto-fotoku di Bromo lima tahun yang lalu menghilang tanpa jejak :'(
Naik apa? ya jelas naik motor kalau mendadak gini. Kami langsung berangkat jam sepuluh malam dari Surabaya, walah, sepanjang perjalanan aku tidur terus, hehehe...
Perjalanan malam emang lebih lancar dan cepat. Pas melek, nggak tahunya udah sampai Pasuruan dan udah jam 12 dini hari. Tapi sayangnya, ada miskomunikasi sehingga sempat nyasar satu jam.

 Tapi beruntungalah ada temenku yang paham jalan, jadinya kami menuju ke Bromo lewat Tongas (daerah di Probolinggo).  
Saat perjalanan, dinggin nggak ketulungan. Apalagi kalo sudah mencapai Ngadisari. Nafas rasanya agak sesak. Apalagi malem-malem, udah gelap, serem pula. Tapi beruntunglah nyampai kawasan Bromo sebelum sunrise. Sama temen-temen diajak lihat sunrise dari Pananjakan, alisan puncak tertinggi di daerah itu. Ya karena penasaran aku iyakan saja.
Tapi perjalanannya nggak semudah pikiranku. Aku sempat terjatuh beberapa kali sampai pahaku memar. Jangankan hanya terjatuh di pasir, udah jatuh tertimpa motor pula ! Apalagi motornya motor cowok yang gede-gede. Korbannya cewek krempeng kayak aku... Lumayan terasa.
Karena medan yang berpasir, berdebu dan sangat sulit, jadinya motor dititipin di bawah dan kami berjalan keatas setelah sebelumnya mengalami masalah besar yang malas untuk kuceritakan. Gila capek banget ! Kira-kira 2 km an dan jalannya menanjak, berpasir, gelap plus oksigen yang tipis. Sabar...sabar, demi SAMAPTA nantinya (pikirku).
Nggak kuat dan pengen mutus aja rasanya kalau nggak mikir SAMAPTA. Aku terusin dan akhirnya sampai juga di tujuan. Subhanallah, sunrise yang indah, pemandangan yang agung...
Subhanallah...i never saw this magic art before...
Batok and Bromo, i took this picture from Panajakan 
 Tapi nggak habis pikir juga mau lihat sunrise aja sampai kayak gini... :'(
It's really sweet sacrifice :D

 Sekitar jam 6 kami turun dari Pananjakan. Karena aku lapar berat, jadinya aku cari makan dan mendapatkan penjual Bakso disana.
Dan karena aku terlalu lapar, aku pesan dua mangkuk. Ternyata tega juga, semangkuk dihargai Rp. 7500,00. Yah, pesanku hati-hati aja kalau jajan di tempat wisata emang agak mahal, jadi tanya dulu harganya ya..
 Setelah makan dan istirahat sebentar, kami melanjutkan trip, yaitu naik ke puncak Bromo. Yah ini yang aku tunggu-tunggu dari tadi. Walaupun udah jam 7an, kami tetap semangat mencapai puncaknya.
Dan ternyata lagi, jalan menuju kesana berat banget. Melewati lautan pasir dengan motor pun cukup menegangkan, berkali-kali selip dan hampir jatuh. Belum juga badai yang membawa pasir cukup membuat mata buram! jadi jangan lupa bawa kacamata besar dan masker ya !

 Setelah sampai, aku agak lega. Pikirku tinggal naik tangga saja, enteng. Tapi siapa sangka, Dari tempat parkir menuju puncak jaraknya sekitar 3km, dan seperti biasa, jalan menanjak, berpasir, berdebu, oksigen tipis plus ranjau darat alias kotoran kuda yang masih basah berserakan.
Selama jalan, aku udah pengen nyerah aja kalau nggak inget SAMAPTA (lagi-lagii....). Walaupun puluhan joki kuda menawarkan jasanya, tetap aku tolak. Walaupun mukaku udah semerah ceri, langkah terseok-seok dan tenggorokan kering, tapi aku tetap nekatin saja. Apa guna hidup tanpa perjuangan ? Yah, aku analogikan bahwa mencapai kesuksesan itu memang nggak mudah.
Sampai di tangga, kupikir udah dekat, ternyata beluuuum......
Tangganya serem sekali walaupun aku udah pernah....
Don't look at my face ! X(
Dan sampai di puncak, sepi sekali. Karena sepi, nyaman buat sesi pemotretan. Asyik...serasa gunung milik sendiri saja !
Pure, the sacral place for Tengger's tribe and Hindus. I took this picture from Bromo's peak.

 Walaupun capek, tapi turunnya nggak kerasa karena nurut sama gaya gravitasi. Kami langsung cabut dari sana, capek sekali rasanya.

 Selama perjalanan, perut kami kembali meringkik kelaparan. Parahnya, temenku yang memboncengku katanya nyetir sambil tidur ! Biar nggak tambah parah dan memadamkan gejolak kelaparan kami, kami singgah makan dulu di pinggir jalan yang menyediakan lalapan sambil tidur sebentar...

Tahu tahu perjalanan pulang setelah makan, eh ada tulisan belok kiri Air Terjun Madakaripura 5 km. Salah satu temenku ngajak kesana, dan kami semua mengiyakan. Kapan lagi mau kesini, sekalian! Pikir kami begitu.
Jalan menuju kesana berliku dan berkelok, melewati jurang curam dan pepohonan. Tapi setelah melihat gapura air terjun, kami langsung bernafas lega dan 'berfikir' air terjun sudah didepan mata.
Namun salah, ternyata untuk melihat air terjun yang konon jadi tempat semedi Patih Gajah Mada itu kita harus jalan sekitar 4 km lagi !
APA? NGGGAKKKK !!
Sumpah kesel banget saat itu, apalagi ada guide yang tanpa seizin kami memandu seenaknya. Okelah, kami jalan melewati anak sungai, bebatuan yang licin nan runcing. Aku sengaja nggak pake sepatu biar 'greget'. (ingat SAMAPTA...)walaupun itu sangat menyakitkan kaki.
Sekitar 30 menit kami berjalan, ada beberapa orang yang agak memaksa kami untuk membeli tas kresek dan ojek payung. Yah, karena kami nggak pernah kesana, kami masih bingung dan membelinya. Katanya sih ada hujan. 
Aku masih bingung apa makna hujan, eh ternyata si guide menjelaskan bahwa 'hujan' itu adalah air terjun pertama yang harus dilewati untuk mencapai air terjun utama. Gila....airnya menetes melewati bebatuan raksasa bagaikan hujan! Untuk menghindari basah makanya ada ojek payung. Aku nggak mau sewa, (ingat SAMAPTA) kalo nggak basah nggak kerasa sensasi dan kenangannya dan kurang greget...
First gate to reach the main waterfall. Like a water curtain ! :3
Can you see the ORBS ? :P
Setelah kebasahan lima menit, kami langsung dihadapkan air terjun utama Madakaripura, Subhanallah, indahnya! Tebing setinggi 200 m, air yang berwarna turqoise...kesan yang mistis...
Tapi sayang kondisinya agak kotor dan tidak diperbolehkan mandi karena kedalamannya sekitar 5 m.
Cocoklah disebut sebagai air terjun Victoria dari Indonesia !
Finally....Madakaripura :D
Balik dari sana jalan kaki lagi. Kepalaku pusing banget karena kedinginan! Panorama disana memang sangat sejuk, sayang sekali ada oknum iseng yang agak memaksa menggunakan jasanya...
Jadi kalau mampir ke Madakaripura wajib bawa :
1. Payung atau jas hujan kalau nggak mau basah
2. Tas kresek besar
3. Sandal jepit buat jalan

Sampai di kost jam 8 malam. Rasanya kaki? Jangan ditanya....
Challenge accepted !
2
Share
Pengen memotret yang unik-unik, 
yang kotak-kotak,
eh ternyata ketemu yang beginian :

1. Saya pengguna setia Windows !

2. Keypad Nokia X5
Warna pink :)

0
Share
Newer Posts Older Posts Home

AUTHOR

AUTHOR
Seorang wanita yang seperti kera sakti : Tak pernah berhenti, bertindak sesuka hati dan hanya hukuman yang dapat menghentikannya.

Labels

Berkeluarga INFLIGHT ITALY JAWA TENGAH Jambi KALIMANTAN TIMUR KUTAI TIMUR Lumajang NETHERLAND NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Perancis SULAWESI SELATAN SUMATERA BARAT Sulawesi Utara Yogyakarta deutschland jakarta jawa barat jawa timur kalimantan selatan rusia

Popular Posts

  • ABOUT ME | ÜBER MICH
    "Allah menciptakanku saat sedang tersenyum, begitu pula ibu melahirkanku dengan senyum pula." Terlahir di Surabaya, 20 Juni ...
  • Berbagi Pengalaman Ketika Aku Joinan Tes D3 ITS-PLN
    Oy...sebelumya si Une minta maaf dulu, fotonya dibuat kayak hantu biar gak ada pemalsuan identitas, penghubungan alamat, walaupun aku pun...
  • Merindukan Otot Lelah dan Bau Hutan : Puncak Batu Putih, Kaliorang
    Alasan yang paling kuat untuk menjelajah Kutai Timur sebenarnya sederhana : Pandemi COVID-19. Yang awalnya memiliki rencana untuk terbang ke...
  • Deutschland für Anfänger (Pameran Jerman Untuk Pemula)
    Guten tag Leute :) Sebenarnya jujur, kejadian ini udah berlangsung sekitar sebulan yang lalu, tetapi nggak sempat ceritanya karena bentro...
  • #1 Babak Kedua Gunung Gergaji : Mengulang Pengembaraan di Barisan Karst Sangkulirang-Mangkalihat
     "Maaf ya, jika pesanmu baru bisa aku balas kira-kira hari Jumat."  Sejenak aku mengetik pesan terakhir padamu sebelum melanjutkan...
  • Sebuah Opini : Musik Klasik Untuk Semua
    Belajar musik klasik? Ogah ah, sulit, musiknya orang tua-tua. Mendingan belajar musik pop, cepet dikenal dan mudah. Mungkin banyak ...

INSTAGRAM : @FRAUNESIA

Copyright © 2015 Was ist los, Une?

Created By ThemeXpose