Staycation Pertama di 2022? Mercure Hotel Samarinda Pilihannya !

Wah, nampaknya diriku sudah sekian lama tidak menulis tentang dunia 'perkemahan'. Jika tahun lalu postingan pertama di tahun 2021 adalah kemping di pantai, maka postingan pertama di tahun 2022 adalah staycation di hotel bintang empat di pusat ibukota. Apakah jiwa petualanganku sudah perlahan luntur sejak ada rencana berumah tangga dalam waktu dekat ?

Une berlebihan deh. Sebenarnya tidak luntur, namun hanya mengurangi frekuensi kemping sejenak sebab pada akhir pekan kini aku lebih sering mengunjungi tempat-tempat pelepas penat sekitar Bontang, atau mengantarkannya untuk membeli beberapa perabotan rumah tangga. Iya, bersama seorang lelaki yang aku ceritakan pada beberapa postinganku sebelumnya *emotsenyummalu. Kadang juga aku membuatkannya masakan sederhana yang rasanya biasa saja, dan juga kue-kue hasil eksperimenku yang menurutnya enak dan kadang terlalu manis.

"Mas, aku Sabtu Minggu ini mau ke Samarinda, acara sama temen-temen satu bagian." kataku padanya saat makan malam.

"Oh...berapa orang? Nginap dimana? Aku Sabtu masuk kerja nih."

"Ya sebagian ada sekitar lima orang, aku sekamar sendiri di Mercure."

"Mau kemana aja?"

"Paling nonton, terus naik kapal di Mahakam. Ngemall, beli skin care."

"Oh nitip sesuatu boleh?"

"Apa itu? Apa?" tanyaku berdebar.

"Jas hujan, di ACE Hardware."

Kirain nitip biar aku pulang selamat gitu mas..


Hari keberangkatan disambut dengan kondisi badanku yang kurang baik. Sedikit oleng. Aku semobil dengan Ojan sebagai driver mobil rental innova yang kondisinya sudah tak nyaman. Berulang kali kami diklakson oleh mobil yang berpapasan dengan kami karena disangkanya mobil travel.

"Hari ini kamu jadi kekasih bayaranku ya," kelakarku saat melaju  di jalan poros Samarinda yang serasa berombak karena ada beberapa titik yang rusak cukup parah.

"Bayarannya mahal loh," jawabnya.

Perjalanan yang dulunya kami tempuh rata-rata tiga jam, kini menjadi lebih tiga puluh menit. Rencana menonton Spiderman di XXI City Centrum pun menjadi telat sekitar 15 menit. Di teater aku hanya terduduk menahan kondisi tubuhku yang tidak fit, lalu ijin untuk check in  terlebih dahulu untuk beristirahat sebelum naik kapal Mahakam nanti sorenya.

Ibis dan Mercure adalah hotel yang termasuk baru di Samarinda, dua hotel itu tergabung menjadi satu dengan sharing kolam renang dan pusat perbelanjaan City Centrum. Mall tersebut juga masih sepi, dan lokasi yang paling sering dikunjungi adalah spot foto instagrammable yang tiket masuk untuk berfoto adalah sekitar Rp 65,000 ,-. Solaria, XX1, JJ Steak, dan Croffle kekinian Dear Butter menjadi lokasi selanjutnya yang ramai dikunjungi.

Pusat perbelanjaan selanjutnya yang dekat dari Mercure adalah Samarinda Central Plaza yang berjarak sekitar 500 meter saja. SCP sendiri pusat perbelanjaan yang cukup lengkap, karena sudah ada XXI, Farmers Market, departement store dan Ace Hardware, sehingga tak perlu jauh-jauh ke Big Mall untuk mencari titipannya si mas di Ace Hardware.

Lobi Mercure

Pintu masuk Mercure berada di lantai pertama, bersebrangan dengan Solaria dan Dear Butter, lantas segera aku check in yang tanpa ditarik deposit atas nama Ojan sebagai pemesan di aplikasi perjalanan dan menuju kamar yang sudah disiapkan di lantai tujuh tanpa menunggu kamar harus dibersihkan dan sebagainya.

Lorong Lantai 7, ada dispenser air untuk isi ulang air minum yang ramah lingkungan.

Mercure sendiri terdiri dari dua belas lantai, lantai pertama lobi, lantai kelima kolam renang dan restoran, dan ada beberapa lantai yang menjadi gedung pertemuan. Awal masuk kamar, aku sempat mendokumentasikan sedikit atmosfirnya, ya sebenarnya tak jauh beda dengan hotel-hotel yang pernah kusinggahi sebelumnya,  hanya saja ini ada kulkas mini dan hair dryer yang sangat membantu untuk  mengeringkan rambut sebelum berhijab.

Karena sedikit tergesa, aku lupa tak memesan tipe kasur Queen, dan dapatnya yang twin. Padahal kalau sendiri gini lebih enak queen biar puas gulung-gulungnya, hehe. Kalau sama suami nanti pun pasti lebih leluasa 'gulung-gulung' juga, wkwkkw.

Televisi di kamar pun sangat lebar, terdapat meja dan kursi didekat jendela yang mana pemandangan yang kudapat adalah kolam renang dan hotel Ibis diseberangnya.

Untuk amenities di kamar mandi ada sabun cair, shampo dan body lotion yang wanginya segar menurutku. Pun jika dirasa kurang bisa menghubungi nomor ekstension yang tertempel dibawah cermin kamar mandi, dan juga masih dalam masa pandemi, maka setiap kamar disediakan hand sanitizer mini.

Untuk makanan bagaimana? Sarapan disediakan pukul tujuh hingga pukul sepuluh di restoran di lantai lima (aku lupa nama restorannya) yang satu lantai dengan kolam renang. Dan saat jam sarapan aku salah menuju lobi karena kebiasaan sarapan di restoran yang satu lantai dengan lobi hotel, hehe.

Sebelum masuk, kami diwajibkan memakai sarung tangan plastik, mengenakan masker dan mencuci tangan untuk menghindari penyebaran covid. Tentunya aku cukup was-was memegang piring keramik dengan tangan yang berbalut plastik, karena super licin bak belut ! Namun karena ini prokes dari manajemen hotel yang menerapkan CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) maka akupun harus mematuhi walaupun telapak tanganku berkeringat karena kegerahan. Menunya cukup bervariasi, ya standar hotel-hotel bintang empat lah, ada buah, jus buah, makanan tradisional, roti, puding, sereal, cake dan pastry. Dan rasanya juga enak sih untuk nasi goreng teri medannya, karena gurih dan aroma margarinnya terasa.

Teman-teman kantor yang sehotel denganku menemani anaknya yang sedang berenang. Aku dan Ojan sebagai kekasih bayaranku hanya duduk di kursi malas pinggir kolam dan berfoto-foto saja, sudah tua, malas renang rame-rame, haha. Aku menjadi orang pertama yang check out siang itu karena ada urusan terkait skin care. 

Staycation selanjutnya sama suami di Samarinda? Bisa jadi pilihan lagi nih :)

Unesia Drajadispa

2 comments:

Riyan Hermawan said...

Jepretannya pakai hp apa ni mbak?

Unesia Drajadispa said...

Iphone 11 pro kak