Explore the Extraordinary Balabalagan Island (Day 1 And 2 )

HARI PERTAMA
Akhirnya hari yang ditunggu datang juga. Rasa penasaran yang mengukungku di meja kerja saat asyik mengulik informasi dari blog-blog yang menjelaskan kepulauan Balabalagan akan segera sirna. Secantik apakah pulaunya, seindah apa, minimal dapat melepas rasa rindu mengeksplor pulau-pulau cantik saat aku di NTT dulu lah. Aku ikut ini gara gara keracunan blognya Mpok Norma disini, yang akhirnya jadi sobat dan ketemu dengan si empunya blog di trip kali ini.
Balabalagan, (Balabalakang dalam Bahasa Bugis) merupakan gugusan pulau yang terletak di Selat Makassar dengan 12 pulau yang berpenghuni (Salissingan, Sabakattang, Samataha, Ambo, Seloang, Popoongan, Saboyang, Labia, Lamudaan, Malamber, dan beberapa pulau lain yang aku nggak tahu ) serta puluhan gusung yang tidak diketahui jumlah pastinya.
Untuk menuju ke Balabalagan, kita harus menuju ke Lori dulu dari Grogot sekitar 1,5 jam, lalu naik kapal ke sana sekitar 6-7 jam. Bisa saja sih dari Balikpapan, cuma lebih jauh aja. Mendingan lebih lama di daratan daripada di lautan, lautan itu ganas men :D 
Dermaga Lori, Tiitk Awal Perjalanan
Peserta trip kali ini berjumlah 12 orang, merata dari semua kota besar di Kaltim. Dan berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai kantoran yang ngajak bosnya, guru, mahasiswa, dan lain-lain.

Sekita dua jam keluar dari Teluk Adang dengan kondisi air keruh, akhirnya aku menemukan laut lepas yang berwarna biru. Ombak tenang dan angin sepoi-sepoi, membuat kita semua terbius dalam kapal. Emang mau ngapain perjalanan selama itu? Paling enak ya tidur dan diayun dalam kapal, karena pemandangan yang disajikan hanya laut lepas dan awan. Kalau dulu di NTT sih masih ada pulau-pulau cantik yang mengelilingi kapal selama perjalanan.

Empat jam setelahnya kita dibangunin untuk berhenti sebentar di Gusung Tandu, Gusung pertama yang kita temui. Oh ya, gusung merupakan gundukan pasir yang timbul di tengah lautan, biasanya ditumbuhi oleh semak atau perdu, tak berpenghuni dan bakalan hilang kalau air laut pasang. Airnya jernih banget, bersih. Sayang langit mendung sehingga tak dapat merefleksikan warna yang indah di air lautnya. Angin juga tiba-tiba cukup kencang datang, disusul dengan hujan. Aku pontang-panting masukin mirrorless kedalam baju dan lari terseok-seok gara-gara pake sandal gunung yang berat. Uh, kesel banget rasanya. Baru masuk kapal, belum lima menit hujan udah reda dan mentari bersinar. Voila ! Merasa diisengin banget -_-
Suasana di Gusung Tandu
Setelah puas berfoto dan mengeksplorasi Gusung, kami segera bertolak ke pulau tempat kami menginap, Pulau Popoongan. Perjalanan selama dua jam kita dihajar ombak dan angin dahsyat. Untunglah temen-temen udah sedia antimo dan tolak angin segebok. Tapi tetep aja ada yang muntah, haha. Aku juga sedikit mual dan pusing sih, tapi nggak sampai muntah, 

Rumah yang kami inapi
Sampai di Pulau Popoongan? Gila pemandangannya dahsyat ! Air sejernih emerald dan angin laut yang segar. Kita segera menuju homestay Pak Anto, warga asli Popoongan yang kami inapi. Mayoritas penghuninya suku Bugis Mandar dengan bangunan rumah yang khas dengan tanda silang diatasnya. Langka bisa dapat kesempatan nginep disini ! Kelangkaan kedua yang tak bakal aku rasakan di Bontang adalah makan ikan laut segar sehari-hari, Hore !
Rumah Khas Bugis Mandar
Sebenarnya pulau ini sudah punya alat pendestilasi air laut menjadi air tawar, tapi pas mandi tetep asin, jadi lengket semuanya.
Hasil nongkrong di dermaga malam-malam. Slow shutter :P
Oh ya, pulau ini juga udah ada fasilitas meja bilyardnya, dan yang perlu diingat jangan harap ada sinyal disini, disini hanya ada telepon satelit dengan sistem voucher, permenit bayar sembilan ribu. Memang lebih asyik nggak ada sinyal, biar liburan nggak ada yang ganggu dan peserta jadi makin akrab dan nggak sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Untuk listrik disini masih isolated dan PLN belum masuk, listrik hanya nyala pada malam hari dengan mengandalkan diesel milik warga. Tegangannya kadang masih naik turun.
Makan malam :D
Okelah, setelah makan malam, aku main ke dermaga, lihat bintang keren di langit yang cerah sambil ngobrol, foto-foto dan beristirahat untuk menjalani hari esok !

HARI KEDUA
Pagi hari aku terbagun, setelah Shubuh aku langsung lari keluar membawa tripod dan berburu sunrise. Tapi sayang sedikit tertutup awan. Jadilah aku mengelilingi Popoongan itu. Lumayan, di Popoongan sudah ada Musholla dan Sekolah dasar kecil.
Masjid Nurul Iman
Cantiknya Nggak Nguatin
Suasana Pagi di Popoongan, bikin jatuh hati !

SD Kecil Popoongan

Setelah sarapan, mulailah kita Hopping Island. Pulau yang pertama kita kunjungi adalah Gusung Pasir putih, nggak terlalu jauh dari Popoongan, dan memiliki terumbu karang yang cantiknya gila. Katanya terumbu karangnya berbatasan langsung dengan bibir pantai, tapi sayang air laut lagi pasang, jadi sedikit kecewa lagi :(
Gusung Pasir Putih
Aku coba snorkeling disana, hehe. Emang cantiknya nggak tahan ! Serasa lihat akuarium yang gede banget. Tapi aku sedikit ketakutan juga sih karena aku emang nggak jago renang dan ombak pas itu cukup ngeri.
Blue starfish
Lucu kan :D
Bergerak-gerak
Kurang lebih seperti inilah terumbu karangnya
Karena hari Jumat, tak lama-lama kami di Gusung pasir Putih dan segera bertolak ke Pulau yang ada Masjidnya untuk melaksanakan shalat Jumat bagi kaum pria. Kita ke pulau Lamudaan.
Traveler berbagai kalangan
Pulau Lamudaan :D Asli no EDIT
Pulau Lamudaan, benar-benar cantik juga. Tapi aku nggak merekomendasikan tempat ini untuk diinapi, karena penduduk yang kurang ramah dan jarang yang mengerti Bahasa Indonesia, jadi kami agak kesulitan berkomunikasi dengan mereka. Tapi pantainya kereeeeen ! Asli tanpa menggunakan filter apapun gambarnya emang keren banget !

Destinasi terakhir kami hari Jumat adalah Pulau Anak Sumanga. Airnya jerniiiiiih banget. Yah termasuk gusung sih, karena hanya ditumbuhi semak dan perdu. Disana juga ada hidden lagoon yang cantik, Uuh...ini gusung yang paling memukau deh, pas buat kencan dengan kekasih halal nanti, haha.
Part of US !
Pulau Anak Sumanga dan Hidden Lagoonnya
Gusung ini adalah Gusung yang paling sukses membuat kakiku gatal-gatal ingin segera melompat sebelum kapal benar-benar menepi. Hebat banget deh kalau ada orang yang sanggup tahan rasa gatal pengen lompat setelah melihat kejernihan air disini.
Sundowner di Lautan
 Karena sepi dan tak ada pengunjung lagi, maka serasa di private beach saja, hehe. Oh ya jangan lupa oleskan tabir surya ke bagian tubuh yang terpapar sinar matahari supaya nggak gosong ya !

Bersambung di hari ketiga dan keempat.....


Unesia Drajadispa

2 comments:

Edelweiss blogger said...

Une...Keren...foto2nya ca'em...hohoho siap2 deh bakal sering dikunjungin pembaca :D

Unesia Drajadispa said...

Hehe
Yang keren adminnya atau foto-fotonya nih :P