Tak terasa, 3 tahun kita belajar,
berpetualang dan bermain bersama. Banyak ingatanku akan dirimu, kawan. Tapi aku
masih tak percaya dengan hari ini, 8 Mei 2014. Kamu meninggalkan kami untuk
selamanya, ya, selama-lamanya akibat kecelakaan kerja tersebut.
Riza (paling kiri) |
Melalui tulisan ini, aku ingin
bercerita sedikit pengalamanku denganmu dulu, tentu saja aku nggak mengada-ada,
kawan. Aku bahkan masih mengingat percakapan kita seperti apa. Walau kamu sudah
tidak bisa membaca tulisanku ini lagi, tapi aku yakin, kalau kamu baca
tulisanku suatu saat pasti ketawa, dan bilang ‘tibakne gadtelli awakmu, Ne…’
Pertama, kita mengenal, satu
jurusan, buat buku angkatan, lalu disuruh senior yang nyebelin itu tampil untuk
membawakan musik dalam acara wisuda. Kamu bawa gitar, aku bawa biola. Saat itu
kacau sekali rasanya….
Jatim Park, Malang |
Kedua, kita, dan beberapa teman
kelas pernah main ke kebun raya Purwodadi, lalu main ke Malang dalam acara
rekreasi kelas. Kamu akrabnya dipanggil Bolang, karena suka keluyuran ya :3
Fotoku bareng Riza saat survei tempat wisata |
Ketiga, kita pernah sekelompok
dalam kelompok PKM tahun 2012, judul PKM nya SMART COUNT. Yah, aku ingat banget
Za, kamu jadi ketua kelompok, lalu kita survei ke tempat wisata di Surabaya,
ada kebun Binatang, THR, dan Monkasel. Saat Monev DIKTI, aku persentasi, dan
yakin bakal menang, tapi pas pengumuman, kita kalah ! Aku nangis, sedih,
kecewa, dan kamu sempat menghibur : wes talah, nyante ae Ne… Dari situ aku
tahu, sifatmu itu nyantai, tapi segala sesuatu pasti selesai tepat waktu
ditanganmu.
Keempat, oh ya, aku ingat banget.
Kamu kalo kuliah sering pake batik, dengan jaket kaos abu-abu gambarnya kepala
Tim Burtons di kartun Nightmare on Christmas. Celana item, helm biru ada
tulisan Yamaha dibelakangnya, dan motor Vega plat nomor Sidoarjo dengan stiker
playboy merah. Nyampe kelas kamu itu selalu ngemis ke anak-anak, minta duit
receh. Kalau nggak salah begini kata-katanya : “Ne, gak nduwe duit receh-receh
a, satus po mangatusan gawe tuku gorengan, luwe aku,” Selain itu juga, kamu
selalu minta duit bensin kalo aku minta anterin kemana gitu, yah, memang itu
hanya bercanda sih.
Kelima, sedikit flashback, kamu
jadi peserta teraktif di Pra-TD gugus 4 tahun 2010…
Keenam, untuk masalah IT aku akui
kamu emang keren. Bisa minta tolong root Android, jadi admin blog kelas dan
admin grup WhatsApp, kalau ada yang ngaco di grup langsung di kick. Lucu banget
kalau mengingat semua itu.
Ketujuh, pas tugas akhir. Ya,
kebetulan dosen pembimbing kita sama kan? Dan kamu selalu sms ke aku sebelum
maju pembimbingan “Ne, Pak Ardi dimana? Ruang Berapa? Kalo wes maju kabari aku
ya,” Dan aku selalu balas “Okok”
Riza (Baju Hijau) bersama kawan di Papuma |
Kedelapan…beberapa teman kelas
kita rekreasi ke Jember dalam acara melepas masa kuliah. Dari Jember, ke
rumahku, Lumajang, Madakaripura, kamu jadi tukang video perjalanan. Hingga kita
sampai di Surabaya dan aku nggak nemu barengan buat ke kos, aku minta tolong
kamu untuk anterin aku ke kosan. Aku nggak nyangka itu terakhir kalinya
boncengan…
Riza (baju kuning) foto bareng di depan rumahku |
Kesembilan, sebelum
keberangkatanku ke Semeru, aku sempat WA kamu berkali-kali, tanya masalah power
bank-mu yang aku naksir banget gara-gara baterainya bisa dilepas. Tanya dimana
belinya, berapa, WA ku seperti ini: “Za, km beli powerbank dmn?” Hingga kamu
sempat tawarin untuk belikan tapi seperti biasa, ada uang bensinnya. Kamu juga
aktif banget tanya-tanya gimana itu Semeru, dan kamu bilang suatu saat pengen
kesana.
Kesepuluh, kita terpisah. Aku
angkatan 37 kamu angkatan 38. Kita sempat ketemu dan berbincang di Udiklat Pandaan
sebentar.
Kesebelas, kita terpisah jarak
dan waktu karena tempat OJT kita yang berjauhan.
Keduabelas, aku dengar kamu
kecelakaan kerja. Aku lemas sekali lihat fotomu saat itu. Tak lama kemudian
terdengar kabar duka darimu. Aku terkejut setengah mati, setelah sebelumnya aku
senang dengar kabarmu yang membaik. Kawan, semoga kamu tenang dialam sana. Kamu
masih terlalu muda meninggalkan kami, kamu belum sempat menjelajahi dunia ini,
bahkan Semeru pun belum kamu injak. Kamu teman baik, Riza, gitaris handal dan
nidjiholic. Semoga kita bisa ketemu lagi di suatu tempat, yang akupun tak tahu
dimana.
Kenapa aku baru sadar, kematian
sangat dekat mengincar kita kapanpun dan dimanapun. Harusnya aku cepat
bertobat, dan berdoa, semoga aku dimatikan dalam keadaan Khusnul Khotimah.
Riza, jaga dirimu baik-baik
disana ya. Assalamualaikum, kawan :)
2 comments:
Semoga Alm. ditempatkan yang layak di sisi-Nya, Aamiin.
Amin :) thx mas
Post a Comment