Minggu, 7 Juli 2013, dimana aku telah mencapai titik kejenuhan dalam menghadapi tugas akhir yang nyesek dan makin nyesek saja :(
Akhirnya aku putuskan untuk jalan-jalan menjelajah kota kuno Surabaya sama temanku yang ribut tugas akhir juga, dimana temanku itu juga bertugas sebagai fotografer juga, ehm, hahaha :D
Setelah mengunjungi House Of Sampoerna, entah kenapa aku tiba-tiba ingin mengunjungi makam Belanda di kawasan Peneleh, mungkin kesambet hantu mevrouw atau meneer, #ngawuuurr haha. Yang jelas aku tahunya makam Peneleh itu dari buku Surabaya Tempo Doloe, ditulis oleh Pak Dukut Imam Widodo (kalau nggak salah). Aku pertama baca buku itu di ruang baca PLN Area Surabaya Utara. Dari situlah aku jadi ingin mengunjungi situs-situs kuno di Surabaya yang gothic, doric nan etnic, kebetulan sekali kantor tempat magangku di Gemblonganstraat termasuk situs kuno juga, dan yang paling kebetulan adalah daerah kekuasaan PLN Area SBU adalah tempat situs kuno paling beken di Surabaya, wow, makin seru aja! Apalagi setelah tahu bahwa makam Peneleh hanya berjarak 300 meteran dari PLN Area SBU, hahaha, makin ngebet aja bung :D
Dan...kubulatkan tekat. Hari ini aku harus bisa menjelajah makam Peneleh setelah sebelumnya aku hanya lewat saja bersama mobil pelayanan teknik, dan menjelajahi gambarnya di internet yang bikin ngileeerr.... :3
Suasana makam yang lapang, nice :) |
Kamar balung, dulu dibuat nyimpan tulang belulang sekarang dibuat foto-foto, hahaha :D |
There's a zombi on the grave, hahah :D |
Sesampainya disana, hatiku udah nggak sabar pengen masuk dan foto-foto. Kukira sepi, eh ternyata rame juga, banyak fotografer bawa model sexy semlohe ataupun muda-mudi yang hobi fotografi, ada juga anak ITS jurusan Desain Produk. Hmm..kalau lihat mereka aku jadi minder. Udah model nggak sexy (aku), kamera hanya pakai pocket pula, hmmmm -____- woles dah !
Saat masuk, kami dicegat (kayaknya warga sekitar dan berumuran sekitar 60 tahun) lalu ditagih duit 10000 untuk dua orang. Alamaaak? 10000? untuk masuk ke tempat kurang terawat kayak gini? Plis, 10000 itu sarapan anak kost masih kembalian! Tiketnya nggak resmi, tempatnya kurang terawat pula, huuuhh....aku sempat teriak terkejut di depan penagih, tapi bapaknya cuek aja -_-. Biarin lah, demi hasrat foto modelku yang terpendam :D
Salah satu nisan yang kusuka ! With love :3 |
Setelah masuk, sumpah aku bingung sekali. Ada kambing, kucing, dan ayam serta sarung-sarung bergelantungan di seng-seng makam. Tapi mataku langsung tertumbuk pada makam paling mewah , tinggi sekitar 3 meter dengan salib diatasnya. Siang-siang gitu, udah rame cewek-cewek dengan dandanan gothic dan pakaian gaun panjang, wuiiih..
Tapi jangan salah, selain model-model yang sexy semlohe, ada juga dua bule yang kayaknya orang Belanda muter-muter disana, kelihatannya ziarah ke makam nenek moyangnya. Sering juga sih bule-bule kesana, nggak hanya ziarah tapi juga minta pindahkan kerangka nenek moyangnya ke daerah asalnya sama ahli waris. Males lah, ziarah jauh-jauh ke Indonesia, eh malah keadaannya nggak terawat dan pesing kayak gini :(
Selain itu, makam yang bolong itu selain kerangkanya dipindah, juga (katanya) orang Belanda dulu kalau meninggal pasti dipakaikan perhiasan atau dikuburkan bersama benda kesayangannya. Nah lho, yang kebetulan pakai perhiasan itu yang bakal dijambret sama penduduk sekitar, haha. Makanya sekarang makamnya bolong, malah dibuat untuk tempat bakar-bakar sampah, atau digenangi air dan dimasuki sampah-sampah juga. Duh, sayang sekali. Sisa-sisa kekuasaan dan kemegahan Belanda abad lampau dibuat kayak gini? Duh, seandainya dirawat pasti lebih apik dan keren, bukan rusuh kayak gini :(
Endi ndasku reeek? Tolong balikin ! |
Aloysia...nama yang indah, bukan? Pasti orangnya juga cantik :) Kalau nggak salah tulisan di kuburannya gini : "Ter Gedachtens, aan de moeder Louise Eerste overste der Zusters Ursulinen Soerabaja" |
Beberapa contoh nisan dari marmer dan besi yang artistik dan gothic :) |
Makam-makam disana sebagian besar terbuat dari batu bata dan marmer. Ada juga yang dari besi diukir. Sumpah mewah banget. Nggak habis pikir juga, berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membangun rumah abadi kayak gini? Haha :D
Sayangnya marmernya banyak yang dicongkel dan retak. Tapi aku paling suka baca nama-nama di batu nisan, nama-nama khas Belanda dan ungkapan bela sungkawa dalam bahasa Belanda serta ukiran khas romawi. Siapa tahu nemu inspirasi buat nama anak nanti #upss..
*Terima kasih banyak untuk fotograferku :) Maaf ya aku bikin kamu capek :P
2 comments:
cape banget hahaha,,.. tapi aku seneng ^^
terima kasih banyak fuad :) kapan2 lagi ya :P
Post a Comment