Hallo,
Guten Morgen Leute...
Aku akan ceritakan tentang pengalaman kelas Deutsch 1 ku,
awalnya yang daftar 15an dan yang aktif akhirnya 9 orang termasuk aku, yang cowok malah cuma satu,
Mereka berhenti tanpa kabar dikarenakan banyak alasan : Skripsi, capek, banyak tugas,
Disaat teman-teman menggembar-gemborkan 'gosip' bahwa "Jika anda menjadi seorang mahasiswi, tugasmu akan membukit, tidak ada waktu untuk kegiatan selingan."
Oh yeah, it's according them, kalau menurutku sih nggak, malah harus mengikuti kegiatan selain kuliah, senyampang ada di kota orang, kota besar lagi,
Jadi harus banyak les biar punya bakat, soalnya, kalau cari kerja zaman sekarang bukan hanya mempertimbangkan syarat akademis yang tinggi...
Yang terpenting menguasai bahasa Inggris dan minimal 1 bahasa asing (Itu mah syarat untuk jadi pramugara/i atau ikutan Miss Indonesia)
Sialnya, aku malah lupa Bahasa Inggris !
Karena lebih mudah menggunakan Deutsch, jadi nanti pas mau wisuda tes TOEFL ala Deutsch aja ya, langka, baru aku ...(mungkin)
Lagipula hidupku bukan hanya untuk memenuhi 1 target, karena satu target tidak menjamin kesuksesan hidupku.
Apalagi tempat kursusnya dekat dengan kampusku, jadi "no reason to leave it" kecuali sakit,
Bayarnya juga terjangkau, (untuk mahasiswa/i ITS ada harga khusus lho, apalagi yang pakai dana IKOMA bisa gratis... -> khusus semester 3 keatas)
Kenapasayamemilih kursus Bahasa Jerman?
1. Aku suka mempelajari Linguistik,
2. Memilih Jerman karena aku sudah punya dasar sedikit-sedikit sedari SMU
3. Ingin kuliah di Jerman, (karena ELEKTRO dan MUSIKnya bagus..)
4. Yang terpenting ingin bertemu dengan Mesut Oezil..
Tapi, karena udah ujian akhir level, level I udah bubar, nunggu mulainya level II,
nggak ketemu temen-temen lagi, (karena temen-temenku udah pada kerja)
Kangen temen-temen, setiap sore malah digantikan asistensi praktikum,
Karena ingin punya bakat lebih, ikutan les musik (Biola) juga, mumpung masih seger dagingnya,
Semoga masih ingat gimana caranya,
Jadi harus sering dipakai nih Bahasa Jerman nya..!
Sehr angenehm,
Unesia Drajadispa
AUTHOR
Labels
Popular Posts
-
"Allah menciptakanku saat sedang tersenyum, begitu pula ibu melahirkanku dengan senyum pula." Terlahir di Surabaya, 20 Juni ...
-
Minggu, 12 Oktober. Rasanya aku tak perlu susah-susah menyusun itinerary untuk menghabiskan waktu. Kebetulan saja Bontang sedang merayakan ...
-
Oy...sebelumya si Une minta maaf dulu, fotonya dibuat kayak hantu biar gak ada pemalsuan identitas, penghubungan alamat, walaupun aku pun...
-
Apakah si Une ikut-ikutan bedah refraktif seperti lasik atau relex smile? Hm, sebenarnya itu masuk ke dalam daftar keinginanku karena memang...
-
Belajar musik klasik? Ogah ah, sulit, musiknya orang tua-tua. Mendingan belajar musik pop, cepet dikenal dan mudah. Mungkin banyak ...
-
Guten tag Leute :) Sebenarnya jujur, kejadian ini udah berlangsung sekitar sebulan yang lalu, tetapi nggak sempat ceritanya karena bentro...
1 comment:
Belajar bahasa ga ada ruginya kok, ilmu yg entah bagaimana caranya pasti kepake, hehe
Salam kenal,
http://claude-c-kenni.blogspot.com/
Post a Comment