WUAH SEREM BANGET DONK!!!!
Jadi kayak film di Armageddon ataw di Deep Impact donk!!
Tapi ya nggak juga sih, ini kan menurut pendapat beberapa orang aja sebagai bahan renungan kita bahwa hidup kita Cuma sebentar. Jadi konco, banyak-banyaklah kita bertobat mulai dari sekarang!!
Menurut ilmuwan terkemuka Inggris, Sir Isaac Newton, pernah meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2060. Ramalan sang ilmuwan yang juga dikenal sebagai ’Bapak Ilmu Fisika dan Astronomi Modern’ ini tertuang dalam suratnya tahun 1704. Newton berargumen bahwa dunia akan berakhir 1260 tahun setelah berdirinya Kekaisaran Suci Roma di Eropa Barat, 800 M.
Jika kita mengikuti pendapat Newton, berarti hidup kita didunia sebentar lagi. Terhitung dari sekarang, tahun 2008. berarti hidup kita tinggal 58 tahun lagi. Sependek itukah hidup manusia??
Jika kita melihat beberapa petunjuk yang ada sekarang dari tanda-tanda kiamat seperti maraknya orang telanjang, orang bodoh menjadi guru dan kyai kian banyak, masjid ditinggalkan meski ketika dibangun saling berlomba-lomba untuk menjadi yang termegah, maka kemungkinan ramalan diatas bisa terjadi.
Tapi, okelah itu hanya pendapat seorang Newton, kita tak boleh terlalu mempercayainya.
Selain Newton, sebenarnya ada pendapat yang menyatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2053. Kiamat menurut pendapat ini lebih cepat dibandingkan dari pendapat sebelumya.
Konon sich, di tahun 2053 nanti ada sebuah planet X yang disebut ’Planet Nibiru’ yang tertarik oleh gaya gravitasi yang besar dalam tata surya sehingga ia masuk ke dalam orbit planet lain dalam keadaan berbagai arah, dan suatu saat ia akan bertabrakan dengan bumi. Bila ini terjadi, inilah dentuman terdahsyat yang pernah terjadi di jagad raya yang mengakibatkan terjadinya kiamat.
Planet X ini pertama kali dikemkakan Percival Lowell tahun 1902 sebagai planet hipotetik yang gravitasinya sanggup menyimpangkan sedikit pergerakan Neptunus dan Uranus dari lintasan idealnya. Planet yang sangat humongous (tak terkira besarnya) ini memiliki massa 100X lipat dari massa bumi.
Planet X ini merupakan kelanjutan hipotesis John Couch adams dan Urbain Le Verrier setegah abad sebelumnya, yang bekerja sendiri-sendiri namun sama-sama menyimpulkan adanya planet tak dikenal yang mengganggu Uranus. Penelitian ini berujung mengagumkan dengan ditemukannya Neptunus oleh Gelle dan d’Arrest lewat mata tajam teleskop Observatorium Berlin.
Lagi-lagi, benarkah pendapat diatas? Seorang Ilmuwan Indonesia bernama Ma’rufin Sudibyo (anggota DP Yogya Astro Club) membantah pendapat diatas. Meurutnya pendapat planet Nibiru itu tak ada. Kalupun planet itu ada, dengan sifat fisik & orbitnya, peluangnya untuk masuk ke tata surya bagian dalam atau berbenturan dengan bumi adalah nol. Meski begitu, ia menyadari bahwa potensi benturan bumi dengan benda langit cukup besar meski telah ditamengi yupiter dan Bulan.
Pendapat lainnya lagi adalah kiamat akan terjadi 7,6 milyar tahun lagi. Pendapat ini cukup melegakan kita. Berarti hidup manusia di dunia masih lama lagi.
Konon, sekitar 7,6 milyar tahun lagi bumi akan terpanggang dan ditelan oleh matahari yang sedang sekarat. Pendapat ini muncul dari jurnal Inggris bernama Astrophysics. Jika bumi terpanggang oleh matahari, kita bisa menebak apa yang akan terjadi. Manusia akan mandi keringat dan terbakar kulitnya. Bumi juga mengalami kepanasan luar biasa yang mengakibatkan seluruh isi bumi terbakar.
Tapi, kondisi itu bukan berakhir segalanya bagi umat manusia. Hal ini setidaknya menurut Robert Smith, seorang korektor naskah emiritus astronomi di Universitas Sussex, Inggris Selatan. Menurutnya, ketika matahari kehabisan bahan bakar, Matahari akan berkembang menjadi ’raksasa merah’ yang berbahaya. Namun demikian, sekalipun menjadi garing seperti kerupuk, bumi akan selamat dari kehancuran total.
Menurut Smith, yang bekerja dengan Dr. Klaus-Peter Schroeder di Universitas Guanajuato, Meksiko, merenggangnya atmosfer bagian luar Matahari saat itu menyebabkan bumi mengorbit di bagian luar atmosfer yang kepadatannya sangar rendah. Hal ini mengakibatkan bumi mengapung di dalamnya dan akhirnya ditangkap dan dipanggang menjadi uap oleh matahari.
Tetapi, kata Smith kondisi itu masih bisa ditolerir. Cara pertama adalah dengan memanfaatkan dorongan gravitasi dari asteroid yang melintas untuk secara lembut menarik bumi keluar dari zona bahaya.
Solusi lain, adalah memmbangun armada ’rakit kehidupan’ antar planet yang dapat melakukan manuver dengan sendirinya keluar dari jangkauan matahari, namun cukup dekat untuk menggunakan energinya.
Manusia boleh saja berusaha. Kita bisa saja menahan benturan antara bumi dengan benda-benda langit suatu saat. Tapi, kita tidak bisa melepaskan diri dari takdir Tuhan. Jika Tuhan menghendaki saat kiamat itu terjadi, apapun yang dilakukan manusia tidak akan mampu. Wallahu a’lam bil shawab !
(Dikutip dari Majalah Hidayah edisi Mei-2008)
AUTHOR
Labels
Popular Posts
-
"Allah menciptakanku saat sedang tersenyum, begitu pula ibu melahirkanku dengan senyum pula." Terlahir di Surabaya, 20 Juni ...
-
Oy...sebelumya si Une minta maaf dulu, fotonya dibuat kayak hantu biar gak ada pemalsuan identitas, penghubungan alamat, walaupun aku pun...
-
Belajar musik klasik? Ogah ah, sulit, musiknya orang tua-tua. Mendingan belajar musik pop, cepet dikenal dan mudah. Mungkin banyak ...
-
Guten tag Leute :) Sebenarnya jujur, kejadian ini udah berlangsung sekitar sebulan yang lalu, tetapi nggak sempat ceritanya karena bentro...
-
Apakah si Une ikut-ikutan bedah refraktif seperti lasik atau relex smile? Hm, sebenarnya itu masuk ke dalam daftar keinginanku karena memang...
-
Alasan yang paling kuat untuk menjelajah Kutai Timur sebenarnya sederhana : Pandemi COVID-19. Yang awalnya memiliki rencana untuk terbang ke...
No comments:
Post a Comment