Salah satu tempat yang bisa dikunjungi bersama balita adalah KWPLH (Kawasan Wisata dan Pendidikan Lingkungan Hidup Balikpapan). Sebenarnya dari dulu sudah penasaran ke tempat konservasi hewan yang menjadi maskot Kota Balikpapan ini, ingin lihat Beruang madu yang nampak unyu karena lehernya putih. Awalnya kukira Beruang Madu itu bahasa Inggrisnya adalah honey bear, ternyata sun bear😁.
Untuk KWPLH sendiri jam bukanya mulai pukul 09.00 WITA hingga 16.00 WITA, luas area konservasi ini sekitar 1,3 Ha. Tidak dipungut biaya untuk mengunjungi lokasi ini, namun disediakan kotak donasi bagi pengunjung yang ingin berdonasi seikhlasnya untuk pengembangan kawasan yang dikelola oleh Pro Natura Foundation dan Pemerintah Kota Balikpapan ini.
Untuk menuju lokasi ini sejatinya cukup mudah, hanya perlu melalui jalan besar dari Balikpapan menuju Samarinda, di km 23 kelurahan Karang Joang, di kanan jalan pengunjung dapat menemukan tugu beruang madu dan gapura yang bertuliskan Kawasan Wisata dan pendidikan Lingkungan Hidup, nah tinggal belok kanan dan melewati jalan kampung sekitar 3 km dengan kondisi jalan yang tidak mulus. Dan sampailah kawasan konservasi yang asri itu. Sebenarnya jam berkunjung paling baik adalah pukul 9 pagi saat para beruang sedang makan, dan pukul 12.30 WITA akses untuk melihat beruang madu ditutup sementara karena mereka harus beristirahat dan dibuka lagi sekitar jam dua siang. Untungnya saat kami kesana pukul 12:00, tepat 30 menit sebelum akses ditutup. Untuk melihat beruang madu pengunjung dapat melewati boardwalk sepanjang 200 meter yang licin karena saat itu habis diguyur hujan dan pada ujung boardwalk disuguhkan oleh kandang si beruang yang didesain semirip mungkin dengan aslinya.
"Jangan berisik saat melihat beruang, dan jangan menggunakan flash ketika memotret. Mereka hewan yang sensitif, dan sesekali agresif," sang penjaga mengingatkan kami, dan mati-matian kutahan bocil yang sudah merengek ingin lompat keluar pagar pembatas.
Sekilas info yang kudengar, beruang madu (Helarctos malayanus) ini merupakan salah satu hewan endemik khas hutan hujan tropis di Kalimantan, nah dia memiliki kebiasaan untuk menggaruk-garuk tanah atau mencari serangga di tumpukan kayu hutan yang lapuk, maka dari itu kawasan konservasi ini dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya (enclosure), dan beruang madu penghuni tempat ini merupakan hasil tangkapan dari peliharaan warga yang ilegal, mereka tinggal di KWPLH salah satu tujuannya untuk menghindari kepunahan dan beruang tersebut tidak bisa dilepasliarkan karena mereka memiliki cacat fisik akibat jerat penangkapan oleh manusia.
Lantas, apa lagi yang disuguhkan selain ikon utama si Beruang Madu? Banyak! Disini pengunjung dapat mempelajari lebih dalam mengenai dunia beruang, termasuk beruang kutub, panda, dan panda merah. Mulai dari cara berkembang biak, kebiasaannya, dan populasinya seperti apa. Ada juga lamin ada yang dipasang beraneka rupa foto keluarga beruang, yang biasanya digunakan untuk aula berkumpul pelajar study tour atau perkumpulan lain, dilengkapi juga souvenir kaos jika pengunjung ingin membeli sebagai kenangan atau oleh-oleh.
Selain itu, di KWPLH juga terdapat cukup banyak kucing berkeliaran, setiap akhir pekan pengunjung dapat melihat aktivitas mereka di rumah kucing serta dapat mengadopsi kucing-kucing tersebut dengan jaminan kucing yang diadopsi sudah toilet training, disteril dan dalam keadaan sehat. Ada pula beberapa papan informatif yang menjelaskan mengenai serangga dan tempat tinggalnya. Pokoknya cocok bagi orang dewasa dan anak-anak yang ingin menggali lebih lanjut mengenai per-beruang-an maupun informasi mengenai alam di sekitar kita.
No comments:
Post a Comment