#3 Main Sama Si Kecil : Mengunjungi "Hutan Hujan Virtual" di Balikpapan

Jika si kecil saat berusia 6 bulan berhasil mengunjungi hutan hujan tropis asli di Taman Nasional Kutai, maka kesempatan kali ini ia diajak ke 'Hutan Hujan Virtual' yang berada di kompleks Pantai BSB Balikpapan, menggantikan tempat pameran mobil klasik. Selain hutan virtual yang ditampilkan dengan proyektor dan layar raksasa, hal lain yang membedakan adalah tiket masuknya. Jika di Sangkima orang dewasa hanya perlu membayar Rp 7,500 ,- dan balita gratis, dan masuk ke hutan virtual senilai Rp 100,000 ,- untuk setiap orang dewasa dan bayi gratis.

Memangnya hutan virtual itu apa ya? Kok musim sekarang dikit-dikit virtual, dikit-dikit AI, dikit-dikit online, dikit-dikit terus lah. Hehehe. Iya, jadi pertunjukan ini adalah wahana permainan digital dari Nusa Lumina, yang mana mereka mengangkat tema yang berbeda setiap beberapa bulannya, nah kebetulan saat ke Balikpapan temanya adalah hutan hujan, pas dengan jiwa kehutanan kami.

Aku tahu wahana Nusa Lumina ini dari status salah seorang rekan, penasaran sih kok ada buaya sama beruang berjalan-jalan lucu gitu, akhirnya kuulik informasi darinya dan disarankan untuk mengunjungi Instagram @nusalumina untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Setelah maghrib kami mengunjungi Pantai BSB, walaupun besoknya hari kerja, namun parkiran selalu penuh dan susah payah kami dapat parkir di lantai paling atas dengan cara paralel. Untuk memasuki Kawasan BSB dan Nusa Lumina perlu membayar  Rp 100,000 ,- dan mendapatkan dua gelang kertas. Pertujukannya setiap 30 menit sekali, dan jadwal kami mulai pukul 19.00 WITA. 

Nah sebelum masuk, seluruh pengunjung diwajibkan untuk melepas alas kaki dan memakai alas dari kain spounbond dan untuk balita dibawah 2 tahun diijinkan untuk bertelanjang kaki. Si bocil lari-larian senang kesana kemari mengejar cahaya dari proyektor maupun citra satwa yang bergerak-gerak. Jika jatuh jangan khawatir terluka, karena lantainya tidak keras dan terdapat beanbag untuk bersantai di sudut ruangan itu. Hawanya pun sejuk dengan bantuan pendingin ruangan, jika tidak ada pendingin ruangan dijamin panas banget, karena kami dikelilingi oleh cahaya untuk menampilkan cerita mengenai hutan hujan tropis, hewan-hewannya, maupun pemeran utama dalam tema kali ini. Sekilas mirip seperti glow garden di Batu pada ceritaku sebelumnya.

Beruntung pengunjung waktu itu sangat sepi, hanya ada sekitar dua keluarga. Jadinya bocil bebas bergulung-gulung gembira, sehingga kami tak sempat menyimak cerita yang ditampilkan di ruangan raksasa tersebut.

Sekitar 10 menit kami berada di hutan virtual tersebut, lalu dipandu ke ruangan sebelah, dimana ada alas duduk menghadap kearah layar dan ternyata kakak pemandu bersiap untuk membacakan dongeng dengan cara yang unik, dongeng 3D aku bilangnya, karena setiap penutur membuka buku, maka bukunya dapat menyala dan menampilkan gambar karakter yang dapat bergerak yang...hm pokoknya susah aku deskripsikan penampakannya. Yang jelas idenya unik dan diluar dugaanku. Awalnya kami khawatir si bocil bakal kabur dan merangsek dan berusaha meremas lembaran buku itu secara bar-bar, ternyata dia bisa anteng kupangku dan tampak serius mendengarkan cerita tentang petualangan para bocah untuk menyelamatkan hutan hujan basah di Kalimantan. Mulutnya sedikit terbuka saking seriusnya.

Setelah mendengarkan dongeng, pengunjung dapat berfoto di kotak cermin yang bergambar aneka satwa dan para pemeran, dan memasuki sesi terakhir, yaitu mewarnai! Ya mewarnai hewan-hewan pemeran hutan hujan di ruangan yang sudah didekor dengan ornamen hutan dan karpet rumput sintetis. Selain itu  ada juga penjelasan plus nama ilmiah beberapa penghuni hutan hujan, namun belum sempat kuabadikan. Kalau sudah memasuki usia 3-4 tahun mungkin senang dengan kegiatan ini, namun bagaimana dengan bocilku? tentu saja dia berjalan kesana kemari, hampir memakan krayon dan mengusik kakak-kakak yang mewarnai disebelahnya. Alhasil emak dan bapaknya yang mewarnai beruang dan buaya. Dan setelahnya kita menyerahkan hasilnya kepada operator untuk dipindai dan ditampilkan di layar lebar didepan kami. hasilnya hewan-hewan yang telah kita warnai itu dapat bergerak-berjalan dengan membawa namanya masih-masing. Gemes!

Total sekitar 30 menit kami menikmati rangkaian kegiatan hutan virtual tersebut, karena akhir pekan, maka di pantai BSB ada pertunjukan teatrikal dengan atraksi fire dance dan seni air yang memukau! 


Unesia Drajadispa

No comments: