Anniversary Pernikahan di Pantai BSB (Balikpapan Super Block)

 Ehem ! Akhirnya keluar kandang ! Yippie! Setelah beberapa bulan bergelut dengan masa kehamilan hingga beradaptasi dengan peran sebagai ibu baru memang melelahkan dan membuatku cukup penat karena minim pengalaman. Ya, setelah melahirkan aku memasuki masa cuti selama 120 hari kalender dimana aktivitasku berkutat hanya menyusui, makan, (kurang) tidur pada bulan-bulan awal karena jadwal tidur si kecil memang masih berantakan. Dan akhirnya memasuki bulan kedua ritme sirkadian si bocil mulai teratur, dari yang biasanya tidur jam satu pagi, kini sudah pukul sepuluh hingga usianya ketiga bulan ini ia sudah tidur sepanjang malam mulai sekira jam sembilan malam dan bangun pukul enam pagi seperti orang dewasa. Ia hanya bangun ketika haus lalu lanjut tidur nyenyak kembali. Yes! akhirnya tidurku mulai cukup lagi.

Karena si bocil makin gede dan pintar, maka aktivitasku perlahan mulai kembali normal, seperti bersepeda, menulis, main biola, dan bikin kue pelan-pelan sambil kucing-kucingan dengan si kecil kalau ia lagi terlelap. Nah, sebelum aku kembali bekerja, pak suami berinisatif untuk mengajak jalan-jalan dan staycation buat si kecil dan ibunya ke Balikpapan dan Samarinda. Untuk sementara, sekarang mainnya nggak jauh dan ekstrim dulu ya, hehehe, cukup ke ibukota sudah sangat bahagia karena bisa skincare-an lagi dan sekedar nyicip es krim murah meriah viral si Mixue.




Pak suami mengajukan cuti selama dua hari, jadi kami berempat (plus bude pengasuh bayi) staycation di kedua kota besar tersebut selama tiga hari dua malam, setelah diriku enam bulan nggak ke ibukota. Pak suami nyetir sendiri mulai jam enam pagi. Awalnya memang kami berencana untuk berangkat sepulang pak suami kerja pukul 5 sore, tapi aku nolak karena jam delapan malam itu udah waktunya si kecil rebahan sambil nenen-nenen manja, khawatirnya ia meraung sepanjang malam, hehe.

Pintu Masuk ke Pantai BSB

Di Balikpapan, aku penasaran dengan Pantai BSB di kawasan Balikpapan Super Block, tepat di belakang mall Pentacity. Tahun lalu saat masih 'manten anyar' bulan madu di hotel Astara, kami lihat dari ketinggian, wah kayaknya menarik sih, tapi nggak sempat mampir karena keburu hanimun ke Manado.

Pantai BSB ini dibuka mulai pukul tiga sore, tapi tak kusarankan berkunjung pukul 3-4 sore karena matahari Kalimantan masih sangat menyengat. Mulai pukul lima sore atau sang surya sudah mulai menjinak bak merpati itu waktu yang tepat untuk menghabiskan ujung senjamu disini. Untuk parkirannya bisa di lahan parkir didepan area Pantai BSB atau Pentacity. Kami berangkat setengah enam sore, niat mau menikmati senja yang berbaur bersama laut tenang malah bubar gara-gara si kecil yang tidur sampai jam lima lewat. Jadinya kami sampai disana tepat saat menjelang maghrib, semburat jingga telah sekarat melebur dengan langit biru tua. 

Untuk keluarga yang masih punya bayi dan ingin membawa stroller, jangan khawatir ! Lokasi wisata baru yang kekinian ini 'stroller friendly', terdapat jalur khusus stroller dan pengguna kursi roda bahkan hingga menuju keluar lokasi. Untuk yang ingin menyewa e-bike juga bisa dengan tarif Rp 50,000 ,- per 20 menit. Fasilitas di Pantai BSB ini juga lengkap, ada toiket, musholla dan foodcourt dengan makanan yang kekinian pula.

Tiket masuk untuk dewasa senilai Rp 25,000 ,- per orang, untuk bayi atau balita  dengan tinggi dibawah 110 cm dikenakan tarif Rp 15,000, - termasuk si kecil yang sedang tertidur pulas di stroller ini. Seluruh pengunjung mendapatkan gelang kertas sebagai tiket masuk.

Awal masuk kami disambut dengan pameran mobil antik berwarna-warni dengan lukisan unik bertema budaya beserta penjelasannya plus paving yang berwarna-warni meriah juga. Saat itu tulisan I LOVE BALIKPAPAN sedang tertutup separuh karena renovasi. Di tengah pantai BSB terdapat panggung besar yang digunakan ketika ada festival, live music atau pertunjukan.

Lalu, bisa ngapain aja di Pantai BSB? Pastinya, foto-foto! Karena bagi anak fotogenik pasti betah nih, karena banyak lokasi instagramable, seperti patung tanpa badan, kupu-kupu, kartu remi, kebun tulip (yang beberapa bunganya sinarnya sudah meredup), ladang gandum menyala, nyantai di beanbag warna-warni bak tupperware beralas rumput sintetik, maupun berfoto berlatar belakang restoran berbentuk perahu Coral Princess. Yang pasti, lokasi wisata ini bersih dan tertata banget, banyak kursi dan meja di tepinya untuk sekedar menikmati desau angin, desir ombak, senja, maupun pesawat yang hendak mendarat di bandar udara Sepinggan.

Bisa dikata, suasananya seperti di Singapura, karena lokasinya dikelilingi oleh gedung-gedung apartemen dan mall yang tinggi. Cocok banget buat orang tua baru seperti kami yang merayakan tahun pertama pernikahannya.

Unesia Drajadispa

No comments: