#2 Italia : Blusukan Sendiri Di Kandang Intermilan dan AC Milan

Milan memang dikenal sebagai kota mode dan kota pecinta bola. Kalau nggak suka bola atau mode, bisa mati gaya di Milan. Oh ya? Kebetulan saya bukan penggemar keduanya, apakah saya bakalan mati gaya di Milan. Nggak kok, malah penasaran !
Dulu...saat masih SMP, saya sempat menggandrungi sepak bola, sampai membeli tabloid bola mingguan dan rutin nonton liga champion. Tapi dasar cewek, sukanya nggak lama, buat seru-seruan aja. Dan berdasar pengalaman itu, aku sempat pernah dibuat penasaran dengan 'kandang-kandang' klub tersebut.
Nah, kebetulan di Milan ada stadion San Siro yang merupakan kandang dari dua klub raksasa Italia, AC Milan dan Intermilan. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan kunjungan kali ini, maka aku menyempatkan diri untuk mengunjunginya. Sebenarnya ada niatan lain, yaitu bikin mupeng beberapa rekan kerjaku yang Internisti. Sampai berkorban nggak jadi mampir ke Turin gara-gara saking pengennya bikin mupeng temen-temen Internisti.
Biglietto d'Ingresso

Menuju San Siro cukup mudah, sangat mudah malah. Sendirian pun dijamin nggak nyasar. Cukup naik metro dari stasiun mana saja, turun di San Siro Stadio. Biasanya dari Garibaldi FS ada metro yang khusus untuk menuju San Siro (M5). Kalau bingung, cukup ikuti petunjuk metro di aplikasi Google Maps. Seperti lazimnya kota-kota di Eropa, jangan lupa membeli tiket metro secara mandiri di stasiun-stasiun metro atau di toko rokok, beli tiket yang harian, agar lebih murah.

Stasiun Metro di San Siro
Di stasiun metro San Siro, di setiap sudutnya sudah bernuansa AC Milan dan Intermilan. Aku langsung beranjak mendekati San Siro. Dulu sempat mengira San Siro dan Guiseppe Meazza itu berbeda, ternyata sama saja. Dan dua klub itu berstatus penyewa stadion San Siro. Aku kira itu milik mereka sendiri..hahaha.
Awalnya aku hanya berkeliling, mencari lapak-lapak penjual souvenir bola Milan, akan tetapi tak kudapati sama sekali, sebagai gantinya ada gerai Official Merchandise yang harganya sungguh...sungguh menguras kantong. Ya maklum, original semua.
Museum San Siro




Kuputuskan untuk mengambil satu tiket tour Museo San Siro, karena tak ada gunanya apabila hanya melihat-lihat bagian luarnya saja. Tiket masuknya alias biglietto d'ingresso senilai 17 €, itu sudah termasuk ke museum dan masuk kedalam stadion. Di dalam museum kita hanya diperbolehkan memotret, tidak diperbolehkan mengambil video.
Difotoin tripod....sambil dilihatin pengunjung
Setelah itu pengunjung diarahkan ke ruang ganti Intermilan dan AC Milan. Persis kayak di tivi-tivi. Sayang nggak ada pemainnya disitu...kalau ada kan bisa kubawa pulang satu #ngok
"Lagi main di Lecce," jelas temanku yang Internisti.



Suasana sepi...tanpa mas-mas Ganteng

Ada petugas di setiap titik yang kita kunjungi, mereka akan mengarahkan kemana kita akan melangkah selanjutnya. Tentu saja setelah puas foto-foto di ruang ganti, destinasi terakhirnya adalah stadionnya.


Fans Barca yang nyasar




Aku menjajaki stadion utamanya, berjalan di tribun-tribun penonton, lalu duduk di kursi Coach sambil bergaya. Ada beberapa petugas disitu keheranan melihatku sendirian. Cewek, kecil, pakai rok lebar dan kerudung panjang, mondar-mandir sendirian sambil sibuk bawa tripod, lalu berlari-lari untuk berfoto sendirian. Saat itu disitu hanya aku sendiri yang bertingkah dan berbusana seperti itu. Dan lagi-lagi sempat dikira wisatawati dari negeri tetangga. -_-
Karena perut sudah mulai lapar, aku menuju kantin yang berada dibawah stadion, memesan sebuah pizza mozzarella yang nggak pake daging-dagingan.
Dan yang nggak kalah seru adalah...aku mengirimkan foto-fotoku di San Siro kepada rekan-rekan Internisti di tempat kerjaku. Semoga bisa nyusul ya !

Unesia Drajadispa

No comments: