F.A.Q (Frequently Asked Questions) - Traveling Aneh Une

Banyak kawan yang mempertanyakan seputar kebiasaan traveling-ku. Mulai dari yang serius, hingga bercandaan. Di kesempatan kali ini saya berusaha menjelaskan beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan dengan bahasa saya sendiri. Mungkin ada beberapa yang terdengar sarkas, tapi itulah saya. Silakan disimak :)

Frankfurt am Main
1. Dapet uang jalan darimana?
Yah, pertanyaan cukup mudah. Yang jelas ketika ada rejeki masuk, saya segera membaginya menjadi dua pos anggaran, anggaran operasi dan anggaran investasi (wuaduh kayak kerjaan aja). Buat apa? ya biar lebih mudah dan ketahuan uang habis dibuat apaan. Biasanya sih anggaran investasi dapat jatah lebih besar, karena anggaran traveling saya kelompokkan ke Anggaran Investasi. Kenapa? Karena traveling bagiku adalah investasi pengalaman untuk anak-anak di masa depan.
Kalau anggaran operasional biasanya buat bayar kos bulanan, makan, bensin, kosmetik, atau beli pulsa. 

2. Kenapa sih traveling nggak ngajak teman-teman?
Karena saya anaknya susah diatur. Kalau ngajak temen, berempat nih misalnya, dan sudah ditentukan tanggal jalan. Ketika semua sudah terencana, eh tiba-tiba salah satu ada yang ngeles nggak bisa ikut, dan ternyata diundur, begitu seterusnya hingga rencana jalan tersebut hanya sebatas angin lalu. Mending kalau ada kesempatan langsung jalan saja, nggak usah tunggu-tungguan.
Atau kalau misalnya jadi nih, kadang kita memiliki minat yang beda, dan maunya mereka jalan bareng terus, dan aku biasanya punya hobi yang agak nyeleneh. Daripada berantem nentukan destinasi atau tempat makan, makanya saya lebih suka sendiri. Keuntungannya sih kita bisa bebas menjelajah tanpa terikat waktu, dan sebagian besar rencana yang telah disusun berjalan sesuai arahan, kalau misalnya meleset atau terjadi hal-hal diluar dugaan, maka sebisa mungkin harus menyusun rencana cadangan. Disitu saya sering menyalahkan diri sendiri ketika rencana yang berjalan tidak sesuai yang diharapkan.
Dan juga ketika saya ingin pergi ke suatu tempat, saya nggak membocorkan ke masyarakat umum...haha. Seperti buat update-an status H-150 Reykjavik...dan lain-lain. Males dikepoin, males diomongin, dan males diancurin...haha.
Bukannya saya pelit info atau tertutup, tapi saya merasa lebih baik begitu. 

3. Kalau sendirian yang motoin siapa Ne?
Kalau swafoto seperti ini, takutnya yang dibilang cantik malah saya, bukan pemandangannya
Memang minusnya ketika jalan sendiri adalah nggak ada yang motoin. Susah, jujur. Ada sih tongsis atau action cam, cuma saya nggak suka saja. Kenapa? Tangan satunya nggak bebas gaya, dan badan nggak ter-capture seluruhnya. Dan orang bisa jadi lebih fokus ke muka. Minta tolong orang? Nggak enak banget. Kalau hasil foto kurang memuaskan kan sungkan juga nyuruh orang itu foto lagi. Jalan satu-satunya adalah bawa tripod. Memang cukup menyusahkan jalan kesana-kemari dengan tripod yang berat, ditambah air minum seliter dan tas daypack yang sudah berat dari sononya. Capek, tapi mau dikatakan apa lagi...kita tak akan..pernah satu (mualah nyanyi...)  Walaupun cukup lelah membawanya, cukup lelah lari-lari ngejar timer dan berpose di kamera sambil tahan malu, yang jelas aku sayang kamu tripod pink ku ! Soalnya kamu nggak pernah protes fotoin aku dengan gaya-gaya yang begituuu saja.

4. Kapan kawin nikah? Kok jalan terus?
Pertanyaan anak TK, xixixi. Anak TK pun bisa kalau cuma tanya kapan nikah atau manas-manasi kenapa kamu nggak nikah-nikah. Kalau kamu sudah dewasa, tentunya sambil bawain calon suami soleh didepanku sambil berkata, "Ada calon soleh, insyaallah sudah siap untukmu."
Yang jelas, nikah itu atas izin Allah. Kalau kamu masih bertanya kapan saya nikah berarti kamu mempertanyakan izin-Nya.
Saya traveling pun sambil ikhtiar ya, jangan salah. Xixixixi.

5. Nggak takut diapa-apain kalau jalan sendiri?
Kenapa takut? Saya punya Allah. Jujur ketika  traveling sendiri saya lebih banyak shalawat dan istighfar. Rasa khawatir sih ada. Kalau diapa-apain ya saya apa-apain balik, tripod pink bisa jadi senjata karena sudah saya modif bisa digunakan sebagai pedang (kalau ini bercanda, haha). Nggak takut kecopetan atau diculik Ne? Ya saya tinggal pasang wajah penculik atau pencopet juga, insyaallah aman, hehe. Kalau ingin tahu bagaimana wajah pencopet ala-ala saya, bisa langsung japri. Karena dirahasiakan, bukan untuk konsumsi publik.
Mungkin ada baiknya saya mulai belajar bela diri dan ilmu kebal senjata tajam ya :)

6. Kamu kok tahu jalannya sih?
Hello...kan ada google maps atau Waze. Petunjuknya sangat mudah dan jelas. Kalau bingung kan tinggal bertanya penduduk sekitar.

7. Oleh-olehnya mana ya? Kok nggak sampai sini?
Saya nggak janji. Oleh-oleh dibeli ketika tidak melebihi budget yang dianggarkan dan tidak melebihi kapasitas bagasi yang telah ditetapkan maskapai. Soalnya kalau saya jalan sendiri, harus tenteng semua barang bawaan sana-sini tanpa ampun :) Tapi kalau untuk pribadi, teman dekat dan keluarga selalu saya belikan. Bagiku pulang selamat adalah tujuan utama, dan oleh-oleh adalah bonus. Mohon dimengerti ya :)

8. Kamu pas traveling ke Luar Negeri shalatnya bagaimana?
Untuk shalat di luar negeri cukup mudah. Shubuh, Maghrib dan Isya bisa dilaksanakan di penginapan. Untuk dhuhur dan Ashar memang selalu tiba saat kita diluar. Masjid memang sulit ditemukan. Solusinya mudah, ketika tiba waktunya makan siang, saya cari rumah makan halal, biasanya mereka menyediakan tempat shalat. Bisa jamak takhir atau jamak taqdim. Insyaallah, Islam tak menyulitkan orang yang berpergian.
Apalagi ada aplikasi Muslim Pro yang bisa menunjukkan arah kiblat dan remind waktu shalat di seluruh dunia.

9. Bentar lagi mau jalan kemana lagi, Ne?
Sudah dijelaskan di point nomor dua. Rahasia yah, tiba-tiba ada fotonya. Nanti kalau sudah woro-woro, belum berangkat ke tempat tujuan sudah rame titip oleh-oleh.

Foto Keren ini Difotoin Mas Tripod Loh
10. Motivasimu traveling apa sih?
Saya bisa traveling bukan karena banyak duit atau pemberani. Saya bisa traveling atas izin Allah melihat ciptaan-Nya yang maha luas, membuat hati lebih peka dan sadar atas kebesaran Allah sehingga bersyukur. Serta sesuai dengan surat Ar-Rum ayat 22 bahwa diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah menciptakan langit dan bumi serta berlain-lainan bahasa serta warna kulit manusia. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan tanda bagi yang mengetahui.

11. Duitmu nggak habis ya buat jalan-jalan terus?
Selama pakai uang halal, bisa memanajemen anggaran dan selalu bersyukur, insyaallah rejeki itu selalu ada.

12. Kamu cuti bukannya pulang kampung ketemu emak, tapi malah jalan!
Orang tuaku sangat mendukung hobi dan impian saya. Siapa bilang saya tak pernah pulang kampung ketemu emak. Saya jadwalkan setahun 2 kali untuk pulang kampung. Sisanya untuk menjelajah~

13. Sejak kapan suka traveling? Dan siapa traveler favorit yang menginspirasimu?
Sejak saya bekerja. Traveler favorit yang menginspirasi sih tidak ada, saya terinspirasi traveling gara-gara ayat Al-Quran (lihat poin no 10) yang menggerakkanku agar segera melangkah di bumi Allah.


Mungkin ada pertanyaan tambahan dari pembaca, silakan saja. Insyaallah kalau ada waktu saya akan memperbaharui jawaban dan pertanyaannya. Maaf kalau banyak yang tersinggung, tapi itu memang jawaban apa adanya. Semoga terhibur :)

Berjalan sendiri bukan berarti kamu kesepian, tapi kamu pemberani !


Unesia Drajadispa

No comments: