Kemana liburanmu selama empat hari berturut-turut di akhir Desember?
Ke kepulauan Balabalagan !
Aku yakin tak banyak orang yang mengetahui dimana letak kepulauan Balabalagan ini. Memang kepulauan ini masih menjadi sengketa (perebutan) antara dua propinsi, yaitu Kalimantan Timur (Paser) dan Sulawesi Barat (Mamuju), jadi kalau semisalnya ditanyain : Mau kemana Une? atau Balabalagan itu dimana? Ya tinggal jawab aja : Selat Makassar, global banget sih, tapi sudah cukup menjelaskan semuanya daripada aku repot jelasin lagi letak koordinatnya, kondisinya, haha.
Modal nekat aja pergi ke Balabalagan. Kali ini aku ikut EO atau tur aja, karena memang menuju kesananya cukup susah kalau sendirian, apalagi kalau mau hopping island. Kalau ikut EO kan aman, tinggal bayar dan semuanya sudah diatur. Untuk meeting pointnya di Tana Grogot, karena aku belum pernah ke Grogot, aku ketemuan aja dari guide yang berangkat dari Samarinda, jadi bisa barengan ke Grogot-nya.
Harus berani aja sih, soalnya aku belum mengenal pesertanya. Cuma kontaknya via sms aja. Tapi aku yakin kalo mereka semua baik-baik, hehe :D
Jadilah, kami bertiga (Une, Asriady dan Mpok Norma) berangkat menuju Grogot dari Balikpapan tanggal 24 Desember. Ijin sehari nggak masuk kerja demi petualangan yang mendebarkan ini, hehe.
Perjalanan menuju Grogot dari Balikpapan sekitar 4 jam. Mulai dari nyebrang teluk Balikpapan ke Penajam Paser Utara dan naik taksi Colt ke Tana Grogot. Capek juga, apalagi aku berangkat dari Bontang. Wew, belum lagi di colt disesak-sesakin penumpang, ampun lah.
Sampai di Grogot sekitar pukul delapan malam, kita mandi dan diajakin makan malam di kafe PAZER dilanjutin keliling Grogot.
Tempat nongkrong Ibukota Penajam Paser Utara yang terletak paling selatan di Kalimantan Timur ini mirip seperti di Samarinda, yaitu di tepian sungai denngan dagangan makanan ringan di sampingnya. Di sebrang sungai ada alun-alun eks lapangan MTQ yang tentu saja warnanya UNGU SEMUA :D
Yang tengah tetap warna hijau, dan masih menjadi misteri |
Aku takjub aja lihat kota ini. Everything is purple. Semuanya ungu. Mulai dari bangunan publik, cat trotoar, dan jembatan. Sekilas jadi tampak sweet dengan warna ungu sih, hehe.... Malam itu kita ke tepian sungai dan jembatan Kandilo yang paling terkenal di Grogot. Anehnya di jembatan ini hanya bentang utamanya aja yang berwarna hijau, sedangkan yang lainnya berwarna UNGU.
Lapangan Bekas MTQ |
Kupu-kupu yang banyak ditemukan di Lapangan MTQ |
Suatu malam, 24 Desember 2014 |
No comments:
Post a Comment