Pembudidayaan Rumput Laut Desa Pagung, Bontang

Kali ini aku ingin trip sendiri. Mencari tujuan yang baru tanpa ditemani orang lain. Untuk tujuan hari ini, aku menjelah tempat yang kebetulan aku temukan, tanpa survei sebelumnya. Letaknya jauh dari kontrakan, hampir setengah jam aku mengendarai motor, akhirnya sampai di suatu tempat di ujung Bontang, desa Pagung.
Seperti hamparan laut dangkal dengan air payau jernih yang ditumbuhi dengan mangrove untuk bertujuan mengurangi abrasi, kawasan itu dibelah dengan jembatan ulin yang memanjang ketengah, dan dipenuhi oleh hamparan rumput laut yang jenisnya bermacam-macam tengah dijemur. Sepengetahuanku, rumput laut tersebut diimpor dan digunakan bahan baku untuk jelli, es krim atau kosmetika.


Cuaca saat itu cukup terik, tapi tetap kujelajahi tempat itu. Anak-anak kecil berlarian sana sini sambil memegang pancing, ternyata mereka berlari menuju jembatan paling ujung di tempat itu. Mereka memancing sambil mendengarkan musik masa kini.

"Mancing kepiting kak, buat seru-seruan aja." Katanya kepadaku. Betapa sederhana hidup mereka, bermain dengan alam, bukan dengan gadget canggih seperti sekarang.
Siang makin panas, tampaknya aku harus segera mengakhiri trip kali ini, kenapa? Aku menuju tempat ini tanpa membawa air minum, tak ayal tenggorokanku menjadi kering tak tertahankan. Di kawasan ini tak terdapat toko kelontong, sehingga aku harus sedikit bertahan mencari air minum di toko yang sedikit jauh.
See You Next Trip :)

Unesia Drajadispa

No comments: