Dear Bontang, kini engkau telah menjadi kota tempatku
mencari nafkah dan memeras keringat. Kau memang tak memiliki laut dan alam yang
seindah Flores, tapi disini memang tempat yang membuahkan semangat untuk bekerja
dengan giat.
Sunrise di depan Kontrakan |
Dear Bontang, terpisah jauh
dengan orang tua di Bumi Etam ini bukan berarti aku menjadi lemah tak berdaya.
Sebaliknya, aku merasa seperti terlecut semangat untuk bertahan hidup, survive,
menghadapi berbagai macam masalah disini. Bertahan dari waktu yang seakan-akan
tidak memberiku senggang untuk sekedar travelling seperti di Flores, dan apa
yang aku lakukan? Hanya bisa menyusun itinerary Flores Part II untuk cuti tahun
depan. Semoga terwujud, amin.
Dear Bontang, kedua orang tuaku
pun akhirnya menjamahmu. Kedua orang tuaku berkunjung kesini. Ingin menjenguk
putrinya yang sedang bertugas menerangi Bontang, mengobrol dan sekedar ingin
tahu kondisi di sini, memberi wejangan dan ‘kursus’ masak singkat untukku. Yah,
memasak kini masuk daftar hobi baruku, setelah rahasia masakan enak dari emak
pun terbongkar dan diwariskan kepadaku.
Dear Bontang, Orang tuaku ingin
berkeliling kotamu. Bingung? Aku bingung mau ajak mereka kemana. Kotamu kecil.
Okelah, ternyata sang emak minta antarkan ke Bontang Kuala, tempat nongkrong
Muda-mudi Bontang.
1. Bontang Kuala
Senja di Anjungan Bontang Kuala |
Macam-macam kudapan tersedia
disini, mulai dari gorengan seribuan hingga gurami bakar. Senja yang paling pas
jika dihabiskan disini ditemani dengan semilir angin laut dan suara klotokan
perahu ketinting. Sesekali juga terdengar suara kendaraan bermotor yang
melintas diikuti suara kayu ulin yang bergetar. Ciri yang khas dari Bontang
Kuala : Rumah diatas laut dengan lantai dan jalan yang terbuat dari kayu ulin.
Masakan khas Bontang Kuala adalah : Gammi Bawis, yaitu ikan bawis yang disiram
minyak serta bumbu merah panas, mirip dengan sambal dabu-dabu ketika aku di
Maluku dulu. Dihidangkan di atas cobek tanah liat, mirip seperti hot plate,
yummy !
Jalan yang terbuat dari kayu ulin dan perumahan yang khas |
Muda-mudi Bontang menghabiskan waktunya |
Penjual minuman instan dan makanan ringan |
Gammi Bawis |
Tapi sayang sekali, Bontang Kuala
sering terekspos di Koran gara-gara ulah pemuda penerus bangsa yang sering
ngelem, pacaran kebablasan dibalik motornya, dan ngoplos dengan alkohol 70%
dicampur obat batuk cair.
2. Kompleks Industri Badak NGL dan
Pupuk Kaltim
Aku, emak dan Bapak didepan Kompleks Industri Badak |
Las Vegas Versi Bontang *ambil gambar tahan nafas biar nggak blur |
Emakku pengen tahu kedua kompleks
industrI terbesar di Bontang, mumpung disini dan punya kenalan orang ‘dalam’.
Jujur sih aku juga ingin tahu, soalnya nggak sembarang orang bisa masuk sana,
ijin pun susah. Ada juga empat tabung putih raksasa dengan lambang Pertamina
yang muncul pertama kali ketika Bontang aku ketikkan di search box Google. Dari kosan aku hanya bisa melihat rig Badak
dan api menjilat-jilat memerahkan langit seperti obor raksasa. Penasaran banget
bisa lihat dari dekat, kalau malam pasti lampunya berwarna-warni, Indah seperti
suasana Las Vegas. Kebetulan juga papi bawa kamera Sony nex 6.
3. Café Singapura alias Café Tanjung
Laut
Sore di Cafe |
Dasar emak….haha. Belum ke
Bontang sudah searching duluan apa aja interesting places di Bontang. Kali ini
emak pengen tahu Café Singapore di Tanjung Laut. Aku belum pernah kesana sih,
Cuma lewat aja. Makhluk legenda Merlion menjadi ikon café ini karena terdapat
replika patung Merlion di café tersebut. Yah, kebanyakan orang datang karena
penasaran dengan patung Merlionnya, lalu berfoto disana, upload di socmed dan
pamer bahwa dia lagi di Singapura, haha. Aku juga tertarik sih untuk berfoto
juga, lalu upload di socmed.
Banyak Orang Berfoto di Sekitar 'Merlion' |
Di café tersebut tersedia kudapan
ringan, seperti pisang keju, pempek, yah, buat bersantai melepas lelah diakhir
pekan. Dari sini kita bisa melihat empat tabung putih raksasa milik Badak NGL
dan rig Badak.
Bunker Badak dilihat dari Cafe |
Karena Merlionnya agak kurusan
dan tidak memancarkan air dari mulutnya, jadi si Papi membuat joke konyol :
“Ini adalah anaknya Merlion, dulu mbok’ne melahirkan di Bontang, lalu ditinggal
jadi TKW di Singapura, sampai sekarang belum balik juga. Anaknya Merlion masih
terlalu balita jadi nggak bisa keluar air dari mulutnya.”
Hahaha…ngakak, ada-ada saja Papi
ini…dasar konyol :D
4. Danau di Kompleks Pupuk Kaltim
Aku sering berlatih musik disini :) |
Untuk danau, emakku belum sempat
berkunjung kesini. Danau ini adalah tempat pelampiasanku dalam bermusik. Aku
dapat bermusik sesuka hatiku disini tiap Minggu sore. Main biola dan flute
tanpa mute. Tanpa ada yang marah, protes di facebook. Tak peduli banyak orang
menatapku aneh. Aku kan kebal malu, heheh :D
No comments:
Post a Comment