Dag
dig dug dag dig dug ngeri juga menunggu kegiatan yang konon ‘dapat’ merubah
hidup kita. Emang terkesan hiperbolis sekali, tapi berdasarkan cerita dari
angkatan sebelumnya, mereka mengaku kapok dan cukup sekali saja mengikuti
kegiatan yang katanya horor. Selain itu katanya sih tahap terberat dalam diklat
prajab PLN adalah Kesemaptaan ini. Setiap hari ditakut-takutin sama senior,
yang diginin, digituin. Hmm...mampukah aku melewati semua tahapan itu walau
dengan nyali yang makin menciuuut?
Mau
nggak mau akhirnya hari itu datang juga. 1 Oktober 2013. Katanya orang masuk
kandang macan. Sebelum mengikuti kegiatan itu, aku melihat-lihat foto
Kesemaptaan angkatan 24, dan dari situ aku berpikiran bahwa kegiatan
kesemaptaan itu seru dan mirip Pramuka semasa SMA, yah sebenarnya untuk
menghilangkan depresi aja sih, hehehe :)
Tapi
aku juga nemukan kesemaptaan versi lain untuk calon pegawai bea cukai. Tambah
parah dan ngeri, kelihatannya nggak ada asik-asiknya !
Akhirnya
calon dari ITS berangkat dari kantor PLN Disjatim hari Minggu naik bus.
Perjalanan yang cukup panjang membuat pantat tambah panas, ditambah pikiran
makin panas mikirin kita bakal jadi apa disana? Haha. Bagaimana tidak, kita
cewek manis, kalem, yang biasanya duduk-duduk di kafe masuk ke PUSDIKPASSUS
BATUJAJAR dan dilatih oleh Kopassus?
Sampai
disana kira-kira subuh. Sampai sana, di PUDIKPASSUS BATUJAJAR keder banget
karena ada tulisan “ANDA RAGU-RAGU KEMBALI SEKARANG JUGA”. Sempat gemetar juga,
auranya serem. Busyet dah kita langsung masuk barak putri dan membersihkan
diri. Baru 10 menit berjalan, langsung disambut teriakan khas dari pelatih yang
menyuruh kami sarapan. Langsung deh kocar-kacir ganti baju. Soalnya kalau telat
katanya dapat hukuman yang mengerikan....hiiii
Setelah
itu seragam dan sepatu dibagikan. Seragam berwarna hijau tua dan sepatu boots
dengan tulisan TNI-AD, ada sabuk dan topi rimba. Atributnya militer banget deh. Mereka
menyebutnya seragam PDL (Pakaian Dinas Luar). Aku bingung juga, pusing juga nih
kaki kalau setiap hari pake sepatu PDL, udah berat, sakit, keras, panas pula.
Duh, bakalan lecet dan jamuran nih kaki. Selain seragam dan sepatu, kami juga
mendapat peralatan makan dan mug untuk minum. Baru besok acara dimulai, kita
udah disuruh baris dan nyanyi. Dikit-dikit baris kayak anak bebek. Mau makan
baris, katanya temenku kayak di penjara aja, apalagi makannya di ompreng dengan
tulisan TNI-AD. Hiyaaah... Tapi aku bersyukur masih bisa makan. Aku harus makan yang banyak karena fisik kami diperas habis-habisan. Khawatir sakit.
Sebenarnya
aku udah mempersiapkan fisik jauh-jauh hari, mulai dari joging dan naik gunung.
Dan ternyata benar, selama di Pusdikpassus ini kita jalan dan nyanyi yang keras
lagu-lagu korsa. Baris harus rapi dan jalan harus cepat. Kaki rasanya udah
nggak karuan lagi rasanya. Tabir surya dengan sun protection factor 50 sudah
menjadi kawan sehari-hari. Push up? Sudah biasa. Sakit batuk pilek panas? Penyakit biasa. Tapi untunglah aku
sehat-sehat saja selama di Pusdikpassus, karena aku menjalaninya dengan bahagia
! Suer deh. Aku tetap tabah, saat itu adalah masa-masa disiplin paling hebat !
Running |
Persiapan snapling |
Tapi
jujur ya, aku suka banget dengan acara ini, seru! Banyak teman dari berbagai
daerah yang mengajariku macam-macam bahasa dan budaya, merasakan kebersamaan dan
keberanian. Kegiatan yang penuh tantangan dan ketinggian aku selalu menantinya
dalam setiap malam hingga aku nggak bisa tidur. Habisnya kalau materi aku
ngantuk banget di kelas.
Dan
permainan yang aku tunggu akhirnya tiba juga. Mountaineering. Permainan yang
berhubungan dengan ketinggian, seperti snapling dan running di papan. Biasanya
di lakukan di tebing tapi kali ini dilakukan di papan sembilan puluh derajat
dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Ada juga permainan luncuran, titian
tali dua dan rayapan tali satu yang bikin pegal semua, haha.
Beberapa
hari kemudian, kejutan yang paling aku
tunggu datang juga, yaitu main ke Situ Lembang. Situ Lembang merupakan kawasan
dekat Tangkuban Parahu, danau yang sangat indah tetapi dibuat latihan perang
oleh kopassus. Jadi cukup banyak ranjau disana. Tidak sembarang orang bisa
masuk kesana. Jadi aku beranggapan cukup spesial ya cewek lemah lembut bisa masuk
ke lokasi perang kayak gini. Hehe.
Selama
kegiatan selalu ditemani dengan suara tembakan dan letusan. Cukup kaget saja
dan serasa terlempar di medan perang. Apalagi pelatih selalu menakut nakuti
bakalan dimakan anakonda atau macan kumbang lapar yang setiap saat dapat memangsa kita.
Tapi
sayang, di Situ Lembang hujan deras. Jadinya suhu disana makin dingin dan cukup
membuat beberapa sobat menggigil dan asma. Ditambah pakaian basah dan tenda
merembes, veldbed yang kami tiduri pun ikut basah. Semoga saja semuanya
baik-baik saja. Untunglah aku sudah pendinginan di Ranukumbolo,hehe.
Ranukumbolo mah lebih ekstrim dinginnya :D
Caraka malam |
Pegang ular, hiiy |
Survival, cari logistik |
Malamnya
kami langsung caraka malam, acara yang kulalui dengan penuh semangat. Berjalan
dalam keadaan gelap gulita. Cukup banyak kejutan selama perjalanan. Hawa yang
dingin menjadi panas karena tegang, hehe. Gerimis dan kunang-kunang pun ikut
meramaiakan. Pakaian penuh dengan lumpur yang baunya busuk -_- badan aduhai
gatal semua. Langsung tidur, nggak usah mandi. Karena habis kotor-kotoran terus
mandi itu terlalu mainstream. Ada pula materi survival dan pelajaran menangkap
ular. Aku coba maju sebagai perwakilan dari putri, lumayan lah foto gratis sama
ular unyu :3 hehe. Setelah ditangkap, lalu dijadikan sate dan dimakan
bebarengan. Rasanya seperti sate kambing, Cuma agak anyir.
Dan,
dua hari kemudian usailah acara kesemaptaan. Pada hari akhir ada acara ramah-tamah
ditambah dangdut koplo. Entah kenapa aku menangis meninggalkan tempat ini,
entahlah...apa karena aku udah akrab dengan semua pelatih? Ataukah rindu dengan
ompreng? Barak? Tidak ada yang tahu.
Yang
jelas, aku bangga dengan pelatihku. Bangga sekali. Dan yang terpenting aku
berhasil melewati tantangan selama sepuluh hari ! Yeeei! Berhasil, Berhasil, Berhasil, Oyeeei ! Aku berhasil melewati kegiatan yang merubah skin tone-ku !
Beberapa foto angkatan 37 :
Penutupan |
Potong Tumpeng |
Snapling |
PBB |
Kena hukuman sekaligus kejutan |
Titian tali dua, sambil teriak PLN-PLN ! |
Rayapan tali satu |
Persiapan makan ular |
Baris Sambil nyanyi keraas |
Tiaraaap, eaaa |
Gulung gulung di lumpur bau kubangan |
Main di hutan |
Basah-basahan dengan Air Suci, haha |
Psikologi Terapan |
Rolling di bebatuan, aduuh sakiit....tidak ada toleransi cewek cowok |
Beberapa lagu korsa kenangan selama di Batujajar :
1. Batujajar Tak Akan Kulupa
Batujajar tak akan kulupa,
Tempat kita berlatih bersama,
Siang malam selalu ditempa
Tuk menjadi karyawan PLN (2x)
Itulah harapan bangsa dan negara menjadi karyawan PLN !
2. Derap Langkah
Derap langkah nan gagah perkasa
Seirama dan saitu suara,
Sambil Bernyanyi lagu hura-hura
Itulah langkah karyawan PLN
Ayun kakimu kiri dan kanan,
Atur langkah Jaga kerapian,
Jangan sampai merusan barisan
Banjar dan safnya harus diluruskan
3. Long March
Long March, adalah jalan jauh,
Yang harus, kita tempuh dengan semangat satria
Naik gunung, turun gunung, tiada mengenal lelah
Kaki bengkak sepatu dipundak, kerongkongan haus dahaga
perut lapar badan gemetar, tetapi tetap kutahan
Siap tunggu perintah.
4. OtoBemo
Otobemo otobemo
Beroda tiga
Tempat berhenti, ditengah-tengah kota
Panggil nona panggil nona
Naik kereta
Nona bilang, tidak punya uang, jalan kaki saja
5. It's a long way
It's a long way, siswa PLN
It's a long way to go
It's a long way, siswa PLN
Goodbye my lovely one!
It's a long long way siswa PLN
It's a long way, to go.
(Nangis nyanyinya, lagu ini menggambarkan perjalanan panjang yang harus ditempuh oleh para tentara, dan rela meninggalkan keluarganya. Seperti calon pegawai PLN)
5. It's a long way
It's a long way, siswa PLN
It's a long way to go
It's a long way, siswa PLN
Goodbye my lovely one!
It's a long long way siswa PLN
It's a long way, to go.
(Nangis nyanyinya, lagu ini menggambarkan perjalanan panjang yang harus ditempuh oleh para tentara, dan rela meninggalkan keluarganya. Seperti calon pegawai PLN)

4 comments:
selamat datang di PLN bro...
btw angkatan 37 total ada berapa siswa jumlahnya? terus yang dikirim ke diklat pandaan berapa siswa?
salam,
Andi Angkatan 36
PLN Udiklat Pandaan
selamat datang juga kakak :)
total 37 : 206 anak.
Yg di pandaan : 94
pembangkit : 61
trans : 51.
Ini udah mulai pembidangan, makasih ya udah berkunjung :)
Satu lagi ktemu org lumajang yg tembus di PLN selamat wes... Penempatan mana ne?? Ambil bidang apa dulu?
Salam
Dimas Angkatan 31
Penempatan di Bontang, Kalimantan timur mas,
Mas dimana ?
Post a Comment