Halo semua :D
Kali ini aku dan teman baikku mengunjungi PLN Jasa Dan Produksi (PLN J&P), PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan atau disingkat Pusharlis Unit Workshop (UWS) III di daerah Ngagel, sekitar 20 menit dari kampus ITS dengan kecepatan motor 40-50 km/jam.
Untuk apa kami mengunjungi Pusharlis? Tentu saja untuk keperluan PKM tentang pemeliharaan minyak trafo yang dilihat dari derajat keasamannya. Jadi kita berdua (aku dan Lia) langsung ke Pusharlis untuk minta sampel minyak trafo.
Sesampainya disana, aku kagum sekali. Kelihatannya ada pekerjaan. Belitan-belitan trafo yang terbuat dari oil impregnated paper maupun dari besi berserakan sana-sini. Keren pokoknya. Aku juga bisa melihat proses purifikasi minyak trafo secara langsung, yaa...mirip-mirip proses cuci darah gitu :P
Proses Purifikasi Minyak Trafo |
Di Pusharlis kita bertemu dengan Mas Teguh, kami dianterin kesana-sini, ke laboratorium minyak juga, untuk mengetahui kualitas kelas minyak berdasarkan warna minyak.
Klasifikasi Kualitas Minyak Berdasarkan Warnanya |
Katanya Mas Teguh, yang paling lazim diuji adalah tegangan tembus dan kadar air (kelembapan), tapi kita beda bro, kita pakai standar derajat keasaman dan pakai sensor pH untuk mendeteksi pH nya.
Katanya, laboratorium pengujian yang kami kunjungi sudah nggak difungsikan lagi. Sayang sekali, labnya jadi kotor dan barang-barangnya sudah nggak dipakai . Katanya Mas Teguh laboratoriumnya sudah tidak menerima pengujian minyak trafo dari perusahaan-perusahaan lagi.
Perlakuan minyak trafo pun harus khusus, nggak boleh asal-asalan. Tempat untuk membawa minyak trafo pun harus gelap dan terlindung dari cahaya agar warnanya tidak berubah, untuk memindahkan minyak trafo pun harus dari keran pada trafo langsung masuk ke botolnya, tidak boleh tersentuh tangan agar kadar air tidak bertambah. Merk minyak trafo yang digunakan saat ini adalah Nynas dan Gulf, sebelumnya Shell Diala B.
1 comment:
MANTAP..BOLEH SHARE YANG LAIN NDAK
Post a Comment