Membonceng Puluhan Lembar Daun Jati


Pagi hari, sekitar pukul sembilan, seorang bapak berusia sekitar 55 tahunan mengayuh sepedanya sembari membonceng beberapa gulung daun jati untuk menyambung hidupnya. Di kotaku atau beberapa tempat lainnya yang masih memiliki hutan jati, sering memilih daun dari pohon jati (yang nama ilmiahnya Tectona grandis ) untuk dijadikan pembungkus tempe, sayur atau ikan karena lebarnya yang melebihi lebar muka orang dewasa karena alami dan mudah serta murah mendapatkannya. Tetapi, karena pergeseran budaya dan lingkungan yang mulai rusak, bungkus daun jati kian ditinggalkan!http://www.smileycodes.info Para pedagang lebih memilih plastik untuk pembungkus makanan, dengan alasan lebih praktis, mudah, tahan lama. TIDAK lekas MEMBUSUK dan tidak mudah sobek. Padahal dengan tidak mudah membusuk itu malah yang berbahaya bagi bumi kita yang semakin renta ini.http://www.smileycodes.info Apalagi pada plastik kualitas menengah kebawah mungkin masih terkandung zat dioksin yang berbahaya bagi tubuh kita.http://www.smileycodes.info
Di beberapa daerah masih ada juga yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan pengganti daun jati karena lebih mudah didapatkan.

Unesia Drajadispa

No comments: