Maaf...itu diatas kalimat pembuka, terinspirasi dari beberapa blog. Begini, sebenarnya saya mau cerita tentang HARJALU (HARi JAdi LUmajang) ke 746. Ya terbilang paling tua daripada Jakarta dan Surabaya. Setahuku HUT Lumajang ini diperingati karena Menak Koncar menang perang atau gimana ya? Yang jelas tahun ini temanya mengangkat tema Jaran Kencak.
Jaran Kencak itu kesenian asli Lumajang, cara mainnya lucu sekali, si kuda ditidurkan, lalu penari menaiki tubuh kuda dan menari-nari diatasnya diiringi dengan musik tradisional, dasar kuda sakti, kok nggak kesakitan ya? Dan kaki si kuda dimain-mainkan ... aduh..duh, pas kakinya diputer-puter itu yang bikin ketawa udah nggak kuat meledak. Apalagi kostumnya warna-warni...jadi ingat sama...*tiiiit*. Ya semoga saja nggak diklaim Malaysia lagi ya!
Jaran Kencak itu kesenian asli Lumajang, cara mainnya lucu sekali, si kuda ditidurkan, lalu penari menaiki tubuh kuda dan menari-nari diatasnya diiringi dengan musik tradisional, dasar kuda sakti, kok nggak kesakitan ya? Dan kaki si kuda dimain-mainkan ... aduh..duh, pas kakinya diputer-puter itu yang bikin ketawa udah nggak kuat meledak. Apalagi kostumnya warna-warni...jadi ingat sama...*tiiiit*. Ya semoga saja nggak diklaim Malaysia lagi ya!
Karena temanya Jaran kencak, jadi dimana-mana ada lampion bergambar kuda, kebetulan aku lagi pulang kampung, jadi aku bisa sedikit cuci mata lihat kuda dimana-mana.
Acara untuk memperingati HARJALU adalah Gerak Jalan CANDIL [Candipuro (salah satu kawasan di Lumajang) sampai Lumajang]. Ada juga parade, dua kali, yang satunya bertema Glow in the Dark, yang jelas paradenya malam hari.
Tapi sayang, karena aku kuliah, jadi aku nggak bisa nonton. Padahal lumayan kan kalau diabadikan, komposisi warnanya kontras dan bagus! (Yeah...jiwa fotrografer beraksi !)
No comments:
Post a Comment