Pagi yang damai itu, aku gedabalan (tergesa-gesa), awalnya aku bersihin kamar baruku, eh, tiba-tiba ada orang ribut dengan halo-halo (toa itu lho...orang kampung bilangnya halo-halo) mengumumkan bahwa ada pawai taaruf yang lewat didepan rumahku pas! Hehe, padahal itu bukan jalan besar lho!

Pesertanya 30. Mereka menaiki sepeda yang telah dihias sedemikian hingga indah mungkin, dan memakai pakaian yang seragam. Ada yang sampai dandan cantiiik lho. Padahal itu Cuma pawai tingkat kecamatan yang diikuti oleh siswa ES dan JHS.

Parah kalau yang ini!! masa anak SD malah 'mbecak?
Kalau yang ini malah nasionalis banget...

Yang ini malah bawa payung, aku sih malah inget-inget payungnya orang mati...

Sekolah yang kaya raya, menghiasnya aja kok kayak warung keliling!

Kertas yang terjatuh...

Antusiasme penonton...

Sorenya emang ada karnaval. Buat memperingati Agustusan sih, tapi kan bulan Agustus full Ramadhan, jadi dimajuin. Kalo nggak karnaval, nggak enak aja, kan udah tradisi kota sini, hehe.

Kalo aku mah pilih tidur aja daripada lihat, walaupun sebenarnya ingin foto-foto juga lho.

Sehr angenehm,