
Halo Leute, mungkinkah agak terlambat kalau aku menceritakan ‘kegilaan’ hujan abu yang terjadi di Lumajang...

Sebenarnya, aku merasakan Cuma sebentar, nggak parah, karena aku pas praktikum , jadi masih di Surabaya. Tapi hujan abunya masih ada, terasa, walau nggak deras.
Udah hujan abu, angin kencang, rasanya kaya di Gurun Gobi..!

Nggak ada romantis-romantisnya kayak hujan salju...emang dingin sih, tapi dinginnya karena matahari tertutup abu vulkanis Bromo..

Setiap hari pake masker, warna ijo, persis kayak orang mau ngoprasi, hii..
Setiap hari menyapu, mengepel tiada henti, sampai kelinciku mati gara-gara makan rumput yang terkontaminasi abu vulkanis...ugh....
Untunglah 4 ekor kura-kura gemukku masih sehat...
Sehr angenehm,


No comments:
Post a Comment