Mereka berkata : “Itu adalah benteng peninggalan kerajaan MINAK KONCAR pada tahun.....A.D”
Aku kesananya gara-gara emak gue cerita, ada orang Bali yang baru pulang dari Pura Mandhara Giri Semeru Agung mampir kesana, karena peninggalan kerajaan Hindu.
Ciah, karena aku freelance blogger dan fotografer amatiran...(pas saat itu kameraku rusak, jadi pas lah penderitaanku sebagai fotografer amatiran), ya udah, dengan semangat 45, juga keinginan untuk wawancara....nekat menembus sawah, ladang dan perkampungan sejauh 3 km menggunakan sepeda pancal, ajiib.
Tapi....
Tuhan mungkin berkehendak lain, aku punya perasaan nggak enak, pas kalo sepi gimana??
Bener, 100 meter sebelum masuk ke benteng nggak ada rame-ramenya orang Bali.
Pas masuk, eh ternyata sepi.
Seremnya, waktu aku lewat tebu-tebuan, pas ada orang jahat gimana?? Aku kan sendiri, cewek lagi.
Bentengnya, kecil, tengahnya lubang, terbuat dari bata merah. Kuatirnya, diboongin, cz nggak mencerminkan peninggalan sejarah sama sekali.
Nggak kerawat, keliatannya konstruksi bentengnya dari dulu ya gitu..
Tapi bisa dilacak melalui Google Earth kok...(pernah nyoba punya sepupu)
Sumur...